Berita / Nusantara /
Petani Minta Polisi Tindak Tegas Pembuat Pupuk Palsu
 
                Ilustrasi-petani melakukan pemupukan tanaman sawit. (Dok. Elaeis)
Padang, elaeis.co - Beberapa waktu lalu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sumatera Barat (Sumbar) berhasil bongkar sindikat pupuk Palsu di wilayah Sumbar. Bukan hanya di Ranah Minang itu, pelaku juga di bekuk di wilayah Jawa Timur.
Salah satu jenis pupuk yang sempat beredar di pasaran adalah merek NPK. Dimana kualitasnya lebih rendah ketimbang aslinya. Yakni pada label pupuk NPK merek Nt. Phoska tertulis nilai kandungan Nitrogen + 15%, Fosfat + 15%, dan Kalium + 15%. Namun setelah dilakukan uji sampel secara laboratoris di Balai Standardisasi Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) di Medan, hasilnya berbeda. Nilai kandungan Nitrogen 0,13%, fosfor total (sebagai P205) 0,14%, dan Kalium (K2O) 0,13%.
Ada tiga lokasi pupuk palsu tersebut di Sumbar. Yaitu di Kios Pupuk TMS di Pasar Gadang Kenagarian Inderapura Barat, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan. Lalu di gudang PT STM di Nagari Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, dan di sebuah gudang di Kenagarian Simpang Tanjung Nan IV, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok.
Tiap bulannya sendiri komplotan ini mampu mengedarkan 100 ton tiap bulannya di provinsi Sumbar. Dimana harga jualnya hanya Rp150.000 per 50 kilogram.
"Ini sangat merugikan petani. Untuk itu kita minta pihak kepolisian mengusut tuntas permasalahan ini," ujar Ketua DPW APKASINDO Sumbar, Jufri Nur, Jumat (7/10).
Informasi yang ia dapat, ada ratusan petani yang sudah tertipu komplotan tersebut. Mulai dari Padang, Pesisir selatan hingga Dhamasraya.
Apalagi kasus pupuk palsu ini baru pertama kali terungkap di Sumbar. Tentu pihaknya mendukung aparat kepolisian agar terus melakukan penyisiran komplotan pemalsu pupuk tersebut.
"Mereka ini memanfaatkan kondisi harga pupuk yang tengah melambung tinggi. Kita minta pemerintah juga melihat kondisi tersebut. Paling tidak menambah kuota pupuk yang disubsidi," tuturnya.
Ia juga mengajak para petani untuk lebih cerdas saat hendak melakukan pembelian pupuk. "Saran kita jangan tergiur harga murah sebelum kita menyelidiki kebenaran kualitas pupuk tersebut. Lalu belilah pupuk ditempat yang jelas. Jangan asal-asalan hingga justru buang-buang uang," tandasnya.







Komentar Via Facebook :