Berita / Sumatera /
Petani Minta Harga Cangkang dan Janjang Kosong Diperhitungkan
Gundra Irawan (kanan), Ketua DPD Samade Inhu, Riau. Foto: elaeis.co/hamdan
Rengat, elaeis.co - Hampir semua petani kelapa sawit swadaya di Indragiri Hulu (inhu), Riau, dilanda 'galau tingkat dewa' karena hasil panennya dua pekan terakhir dihargai tidak manusiawi oleh toke pengepul maupun pabrik kelapa sawit (PKS).
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sawitku Masa DepanKu (Samade) Inbu, Gundra Irawan, meminta semua penampung buah sawit tidak seenaknya mempermainkan harga. Sebab semua bagian buah sawit punya nilai jual.
"Kalau mau mengenyampingkan nasib petani, monggo. Tapi ingat, mulai sekarang jangan lagi menghargai TBS kelapa sawit secara gelondongan. Kernel, cangkang, janjang kosong, fiber atau serat kelapa sawit, dan bagian lainnya harus dihargai terpisah sebab semuanya laku di pasaran," katanya kepada elaeis.co, Sabtu (7/5).
Dia mengingatkan, apabila penderitaan akibat anjloknya harga TBS tidak berakhir, maka petani yang tergabung dalam Samade Inhu akan mendesak pemerintah supaya penetapan harga sawit dirubah. "Harga TBS harus dibuat lebih rinci, beragam bagiannya harus ditetapkan harganya," tegasnya.
"Kalau melihat data penetapan harga TBS kelapa sawit yang dikeluarkan Dinas Perkebunan Riau sepekan sekali, yang dicantumkan hanya harga kernel dan CPO. Tidak ada cangkang, janjang kosong, dan fiber," tambahnya.
Dari informasi yang dia dapat, cangkang yang dulunya dianggap limbah ternyata sudah diekspor ke beberapa negara termasuk Jepang dan menjadi sumber energi biomassa. "Bernilai loh, tapi kenapa petani dibodohi soal harga," ucapnya kesal.
"Belum lagi fiber yang dijual pemilik PKS untuk bahan baku pembakaran di industri kertas," imbuhnya.
Ironisnya, petani harus membeli janjang kosong ke PKS untuk membuat pupuk organik. "Ngawur, bukannya limbah itu milik petani sebab tidak masuk dalam nilai jual beli TBS?" ucapnya.
Sebenarnya, kata Gundra, petani tak ingin terlalu perhitungan dan mempersoalkan berapa keuntungan yang diraup PKS.
"Petani cuma minta harga sawit yang layak, sudah cukup PKS mengikuti ketentuan pemerintah, jangan dilanggar," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :