Berita / Nusantara /
Petani Minta Hapus Aturan Ekspor CPO
Ilustrasi/Elaeis
Padang, elaeis.co - Aktivitas ekspor CPO sampai saat ini dinilai masih tersendat-sendat. Akhirnya berdampak pada penyerapan hasil panen kebun kelapa sawit milik petani. Otomatis membuat harga kelapa sawit petani juga rendah.
Salah satu alasan kata Ketua DPD APKASINDO Sumbar, Jufri Nur banyaknya kewajiban yang harus dipenuhi PKS jika hendak melakukan ekspor. Seperti DPO, DMO, FO, pungutan serta pajak yang justru membuat aktivitas ekpor itu melambat.
"Alasan ini kita dapat usai mengunjungi beberapa PKS yang ada. Sebetulnya tangki timbun mereka tidaklah penuh. Namun alasan mereka membeli TBS petani dengan harga rendah lantaran tertekan aturan di pintu ekspor tadi," ujarnya, Rabu (22/6)
Sebelumnya, Jufri dan sejumlah perwakilan petani di Provinsi Sumatera Barat, Selasa (21/6) kemarin mendampingi tim satgas monitoring harga Tandan Buah Segar (TBS) Dirjenbun mengunjungi sejumlah pabrik kelapa sawit di wilayah Ranah Minang tersebut.
Dalam kunjungan itu, dua PKS menjadi sasaran kegiatan. Satu diantaranya yakni PKS tanpa berkebun yang beroperasi di Sumbar.
Dikatakan pria yang akrab di sapa Feri itu, stok CPO dalam tangki penyimpanan pabrik hanya tinggal setengah. Artinya aktivitas pembongkaran berjalan yang kemudian dilakukan ekspor. Namun kembali lagi tersendat oleh aturan yang ada.
"Kalau kita petani maunya potongan-potongan itu ditiadakan. Sebab gak ada manfaatnya juga bagi petani. Yang menikmati justru hanya segelintir orang dan bukan petani," ujarnya.
Menurutnya ada para pihak yang justru mendulang keuntungan dari keringat para petani. Sementara petani hanya menjadi tumbal saja hingga saat ini.
Sementara dalam kunjungan itu, Dirjenbun yang turut hadir memberikan peringatan tegas terhadap PKS tanpa kebun. Mereka menyarankan untuk memulai bermitra dengan para petani. Ini tujuannya untuk memenuhi kewajiban 20 persen dalam negeri.
"Kemarin memang tegas, jika tidak juga bermitra dengan petani maka izin operasi akan dicabut oleh Dirjenbun," tuturnya.
Terlepas dari itu, saat ini harga TBS di Sumbar terus merosot. Terlebih pada petani swadaya. Malah diprediksi Minggu ini harga TBS kembali anjlok seperti Minggu lalu.
"Harapan kita pemerintah memikirkan petani kelapa sawit yang berjibaku dengan beragam masalah. Kita minta potongan itu ditiadakan agar harga TBS kembali naik dan petani dapat memenuhi kebutuhannya," tutupnya.







Komentar Via Facebook :