https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Minta BPDPKS Gesa Pembangunan PKS di Dharmasraya

Petani Minta BPDPKS Gesa Pembangunan PKS di Dharmasraya

Ilustrasi-perkebunan yang mengikuti program PSR.


Sumbar, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) meminta agar BPDPKS menggesa pembagunan pabrik di daerah tersebut. Dimana sebelumnya BPDPKS berencana mendirikan PKS di wilayah tersebut dengan kapasitas 30-60 ton/jam.

Permintaan petani ini lantaran 7 PKS yang ada saat ini justru tidak menerima penjualan tandan buah segar (TBS) hasil kebun PSR tahun 2020 lalu. 

Sekretaris I DPW APKASINDO Sumbar, Jhon Nasri mengatakan, TBS kelapa sawit itu tidak diterima oleh PKS lantaran ukurannya yang masih kecil. Sedangkan PKS tersebut hanya menerima TBS minimal berukuran berat 8 kg.

"Untuk itu kita minta BPDPKS sesegera mungkin merealisasikan pembangunan PKS tersebut," beber pria yang juga Ketua KUD Lubuk Karya, Nagari Koto Tinggi itu, Senin (5/9).

Jhon menyebut, para PKS beralasan TBS kecil tidak tersaring dalam penggilingan. Hingga menyebabkan PKS rugi lantaran penggilingan tidak sempurna.

TBS tersebut sejatinya merupakan hasil kebun PSR yang sudah mulai panen sejak April 2022 lalu. Di mana luas kebun PSR tersebut mencapai 6.000 hektare.

"Sekarang itu produksinya sudah mencapai 3.000 ton," bebernya.

Menurutnya, yang dipermasalahkan oleh PKS adalah ukurannya. Kalau kualitasnya kata Jhon tidak dipermasalahkan. 

"Untuk mensiasati ini petani terpaksa membiarkan TBS menjadi berondolan. Kemudian baru dijual. Memang tidak semua berukuran kecil," ujar Pengurus DPP Apkasindo yang menjabat Ketua Bidang Kemitraan & Hubungan Antar Lembaga itu.

Kondisi ini membuat petani sedikit kecewa. Sebab sudah menunggu panen sejak 2,5 tahun lebih. Memang kata Jhon kebun tersebut merupakan swadaya. Sebab dulu PKS menolak pengajuan kerjasama atau menjadi mitra para petani.

"Kemitraan kita hanya sebatas kontrak pembelian TBS saja. Sebab mereka tidak mau untuk bermitra layaknya perusahaan lain. Padahal dulu sudah pernah petani ajukan kerjasama ini. Tapi mereka tak gubris," tuturnya.

Untuk itu ia juga meminta pemerintah memperhatikan kondisi yang menimpa petani Dharmasraya tersebut. "Kita berharap ada solusi terbaik," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :