https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Merangin juga Prihatin, Ikut demo ke Istana

Petani Merangin juga Prihatin, Ikut demo ke Istana

Ketua DPD Apkasindo Merangin, Joko Wahyono (kiri). Foto: Dok. DPD Apkasindo Merangin


Jambi, elaeis.co - Petani sawit anggota DPD Apkasindo Merangin, Jambi, segera bergabung dengan petani lainnya di Jakarta untuk menyuarakan aspirasi terkait harga TBS yang anjlok berkepanjangan. 'Aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia' itu rencananya digelar di Istana Merdeka, Selasa (17/5).

Joko Wahyono, Ketua DPD Apkasindo Merangin, saat dikonfirmasi Minggu (15/5) malam mengatakan, aksi tersebut dilakukan untuk memperjuangkan nasib petani sawit.

"Sebelumnya DPP Apkasindo telah menggelar rapat secara daring dengan pengurus DPW dan DPD Apkasindo seluruh Indonesia. Saya sendiri mewakili DPD Apkasindo Merangin akan berangkat ke Jakarta," kata Joko Wahyono sembari menambahkan bahwa dia akan terbang ke Jakarta sehari sebelum aksi digelar.

Dikatakannya, keikutsertaan dalam aksi itu bukan tanpa alasan. Belum lama ini, tepatnya 12 Mei lalu, DPD Apkasindo Merangin telah melakukan pertemuan dengan DPRD Merangin mengadukan anjloknya harga TBS dan permasalahan TBS masyarakat yang tak lagi diterima oleh pabrik kelapa sawit (PKS).

"Waktu hearing dengan DPRD itu sudah ada kesepakatan bahwa PKS akan kembali menerima TBS masyarakat. Dan untuk harga, akan mengikuti ketetapan dari Disbun Jambi. Masalahnya sekarang, harga TBS itu belum clear. Paling rendah itu ada PKS yang menghargai TBS masyarakat diangka Rp 1.500-an per kilogram," ujar dia. 

Kenyataan itulah yang mendasari DPD Apkasindo Merangin ikut aksi di Jakarta. Joko sendiri berharap pemerintah dapat menerima dan merealisasikan hal-hal yang jadi tuntutan dari Apkasindo sehingga para petani sawit tak lagi menjerit. 

"Karena ini berbicara petani sawit keseluruhan ya, bukan lagi bicara plasma atau swadaya," sebutnya.

Selain isu nasional, Joko juga akan menyuarakan isu lokal.

"Kami minta agar PKS yang punya kebun inti namun tidak jelas HGU-nya agar dievaluasi pemerintah. Kalau dicabut itu HGU-nya, mereka tak bisa semena-mena menentukan harga TBS masyarakat." tandasnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :