Berita / Sumatera /
Petani Khawatir Cuaca Panas Ganggu Produksi Sawit
Pekerja mengumpulkan hasil panen sawit. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Cuaca panas ekstrem beberapa waktu terakhir memicu kekhawatiran di kalangan petani kelapa sawit di Bengkulu. Tingginya suhu udara diharapkan tidak mengganggu produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang menjadi sumber penghasilan mereka.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu di Bengkulu bisa mencapai 36 derajat Celsius pada siang hari dan kondisi ini diperkirakan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Namun BMKG memastikan bahwa tidak ada ancaman dari fenomena El Nino yang dapat mengakibatkan kekeringan yang lebih parah.
Petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah, Iskandar Maun mengaku was was pertumbuhan buah sawit menjadi tidak normal akibat panasnya suhu udara.
"Semoga proses perkembangan buah tidak terganggu agar beratnya tidak berkurang. Kalau produksi TBS turun, otomatis penghasilan petani pasti ikut turun," kata Iskandar, Minggu (30/4).
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, Jakfar, juga menilai suhu udara yang ekstrem dapat mempengaruhi kualitas TBS kelapa sawit.
"Suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan TBS kehilangan kandungan minyaknya, ini bisa mempengaruhi harga jual petani. Tapi kita berharap ini tidak terjadi," ujarnya.
Dia juga berharap agar kondisi cuaca segera membaik. "Kami berharap agar hujan segera turun dan suhu dapat kembali normal. Kami tidak ingin mengalami kerugian akibat cuaca panas yang berkepanjangan," ucapnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, kondisi cuaca yang ekstrem memang bisa saja mempengaruhi produksi TBS kelapa sawit. Namun, petani sawit telah dilatih untuk menyiasatinya dengan menerapkan berbagai teknik pertanian yang dapat membantu mengurangi dampak dari cuaca panas yang berkepanjangan.
"Lagi pula, walaupun suhu panas ekstrem, tapi sesekali tetap ada hujan turun," ujarnya.







Komentar Via Facebook :