Berita / Sumatera /
Petani Kelapa Sawit Diimbau Panen Sebelum Mudik Lebaran Idul Fitri
Bengkulu, Elaeis.co - Seiring mendekatnya musim mudik Lebaran Idul Fitri 1445 hijriah, petani kelapa sawit di Bengkulu diingatkan untuk tidak melupakan aktivitas penting, yaitu memanen Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Langkah ini diambil untuk memastikan tetap produktifnya tanaman kelapa sawit di daerah Bengkulu.
Menurut pengamat pertanian Bengkulu, Prof. Dr. Zainal Muktamar SP MSi, petani kelapa sawit di wilayah Bengkulu yang merencanakan untuk mudik lebaran, disarankan agar tidak mengabaikan pemanenan TBS kelapa sawit.
"Jika TBS kelapa sawit sudah matang dan tidak dipanen sebelumnya, dikhawatirkan hal tersebut akan berdampak negatif terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit," ungkap Zainal, Rabu 3 April 2024.
Baca Juga: Pabrik Minyak Goreng Tak Terealisasi, Petani Sawit di Bengkulu Sebut Pemerintah Pembohong
Selain itu, menurut Zainal, pentingnya pemanenan TBS kelapa sawit dilakukan untuk menjaga agar tanaman kelapa sawit tetap berbuah dengan baik pasca lebaran Idul Fitri. Mengingat, sejumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Bengkulu direncanakan akan libur selama tujuh hari, dimulai dari Minggu, 7 April 2024, hingga Minggu, 14 April 2024.
"Karena PKS akan libur lebaran Idul Fitri, jadi pemanenan jangan dilupakan, agar apa, agar tanaman sawit tetap berbuah pasca libur lebaran," ujar Zainal.
Baca Juga: Dituding Menetapkan Harga TBS Kelapa Sawit Tanpa Dasar Perhitungan, Ini Jawaban Pemprov Bengkulu
Pentingnya pemanenan TBS sebelum libur lebaran juga diakui oleh petani kelapa sawit di Bengkulu. Seorang petani sawit di Bengkulu Utara, Ahmad menyatakan, kesediaannya untuk mematuhi imbauan tersebut demi menjaga produktivitas kebun sawitnya.
"Kami memahami betul dampak dari tidak melakukan pemanenan sebelum lebaran. Oleh karena itu, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memanen TBS sebelum kami mudik," ungkap Ahmad.
Selain itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M Rizon SHut MSi juga turut aktif memberikan sosialisasi kepada para petani kelapa sawit terkait pentingnya menjaga produktivitas kebun sawit mereka. Melalui penyuluhan dan pertemuan-pertemuan lapangan, diharapkan pesan ini dapat tersampaikan dengan baik kepada para petani.
"Kami terus mendorong petani agar melakukan teknik-teknik pertanian yang tepat agar hasil panen TBS kelapa sawit maksimal," ujar Rizon.
Baca Juga: Petani Mencium Ketidaktransparanan Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu
Meski demikian, Rizon mengakui, tantangan tetap ada bagi para petani dalam menjaga produktivitas tanaman kelapa sawit. Selain faktor cuaca yang tidak selalu mendukung, ketersediaan pupuk juga menjadi kendala tersendiri.
"Tidak hanya masalah pemanenan, faktor cuaca dan ketersediaan pupuk juga turut mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit, jadi petani harus paham betul apa yang harus dilakukan dalam menjaga produktivitas tanaman sawit," pungkasnya.
Komentar Via Facebook :