Berita / Sumatera /
Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Diharapkan Menjajal Bisnis Online, Segini Keuntungannya!
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Karmawanto MPd. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu didorong untuk tidak hanya mengandalkan hasil dari kebun kelapa sawit saja, tetapi juga bisa menjajal bisnis online. Sebab dengan berbisnis online, petani bisa menambah pemasukan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Karmawanto MPd mengatakan, petani kelapa sawit memiliki jam kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan petani karet. Oleh karena itu, mereka bisa menjajal bisnis berbasis digital sebagai alternatif yang menjanjikan.
"Dengan berbisnis online, petani bisa meningkatkan pendapatan sekaligus mendukung ekonomi daerah secara keseluruhan," kata Karmawanto, Kamis 21 Maret 2024.
Baca Juga: Menyala Bosque, Tembus Rp 2.800 Per Kg Harga TBS Mitra Plasma Jambi Periode 22-28 Maret 2024
Karmawanto mengaku, dengan berbisnis online petani bisa menjual berbagai jenis barang mulai dari kebutuhan rumah tangga, buku, hingga aksesoris. Menariknya mereka tidak perlu memiliki barang-barang tersebut, sebab barang itu bisa diperoleh dari pedagang lain yang tersebar di toko online.
"Jadi sistem jualannya tidak perlu punya barang, cukup posting ulang barang orang lain kemudian diberi harga jual sedikit lebih tinggi dari harga yang dijual orang tersebut," ujar Karmawanto.
Ia mengaku, dengan sistem jualan seperti itu, petani bisa mendapatkan pendapatan tambahan minimal Rp 10 juta setiap bulannya. Pendapatan tersebut diperoleh dari hanya menjual produk senilai Rp 100 ribu.
"Misalnya petani jual dodos sawit dengan harga Rp 100 ribu, kemudian produk itu terjual 100 buah, maka dalam sebulan mereka bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 10 juta," tutupnya.
Menyikapi dorongan tersebut, sejumlah petani kelapa sawit di Bengkulu mulai mempertimbangkan untuk menjajal bisnis online. Sutrisno, seorang petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara menyambut baik gagasan tersebut.
"Saya melihat peluang besar dalam bisnis online untuk meningkatkan pendapatan saya," ujarnya dengan antusias.
Namun, tantangan masih ada di depan para petani kelapa sawit yang ingin terjun ke dunia bisnis digital. Keterbatasan akses internet dan keterampilan teknologi menjadi hambatan utama yang perlu diatasi.
"Kami perlu pelatihan dan dukungan untuk memahami cara menggunakan platform digital dengan efektif," tutup Sutrisno.
Dalam menjembatani kesenjangan tersebut, Bupati Bengkulu Utara, Mi'an mengaku, berencana untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petani kelapa sawit. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi digital di kalangan petani dan mengoptimalkan potensi bisnis online.
"Kami siap memberikan dukungan teknis dan infrastruktur digital kepada para petani untuk membantu mereka memasarkan produk secara online," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :