https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Petani ini Mendulang Uang dari Sawit Tumbang

Petani ini Mendulang Uang dari Sawit Tumbang

Agus Salim (baju biru) saat menunjukkan hasil produksi gula merah sawit kepada calon pembeli dari berbagai provinsi di Indonesia (Dok. pribadi)


Langsa, Elaeis.co - Replanting atau peremajaan kebun sawit adalah sumber uang bagi Agus Salim. Bukan mau main proyek. Tapi anggota DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Aceh ini mengincar batang sawit, niranya mau diambil untuk membuat gula merah.

Saat ini ada ribuan batang sawit tua yang sedang menanti digarap oleh Agus. Diantaranya adalah sawit yang akan ditumbang karena terkena proyek jalan tol Trans-Sumatera. Lalu 
kebun sawit milik PT Sisirau seluas 1.000 hektar. Dan kebun sawit salah satu tokoh di Aceh Tamiang seluas 50 hektar.

Namun dia belum bisa menebang semua pohon sawit itu. “Belum ada bandar, menebang pohon sawit perlu modal. Kami membayar sekitar Rp 15.000 sampai Rp 20.000 per batang sawit yang hendak ditebang untuk diambil niranya,” kata Agus kepada Elaeis.co.

Agus tidak mau putus asa. Saat ini ia sedang mencoba menjalin komunikasi dengan petinggi DPW APKASINDO Aceh dan DPP APKASINDO mencari solusi atas kendala permodalan untuk penebangan ribuan pohon sawit itu.

Menurutnya, investor tidak akan rugi karena prospek bisnis gula merah sawit sangat menjanjikan. Ia merinci, harga pokok produksi (HPP) pembuatan gula merah sawit dari satu batang sawit sekitar Rp 7.050/kg. "Itu hitungan jika pohon sawit yang ditebang mencapai sekitar 500 batang," jelasnya.

Jika jumlah yang ditebang mencapai 1.000 batang, maka HPP bisa ditekan menjadi Rp 6.600/kg. Semakin banyak pohon sawit yang ditebang, maka semakin berkurang HPP pembuatan gula merah sawit. "Hitungan itu untuk pembuatan gula merah sawit dengan campuran gula pasir maupun yang tanpa gula pasir," paparnya.

Menurut Agus, harga jual gula merah sawit produksinya di pasar lokal bisa mencapai Rp 18.000/kg. “Namun produksi kami tidak bisa diserap seluruhnya oleh pasar di Aceh. Harus dijual ke luar Aceh, dan itu harganya berkisar Rp 12.000/kg," sebutnya.

Dengan HPP Rp 6.600/kg dan harga jual Rp 12.000/kg, Agus mendapatkan untung yang lumayan. “Tapi selisih dari harga jual itu tidak semuanya jadi keuntungan, karena masih ada beban lain seperti biaya transportasi untuk pengiriman ke luar kota. Kalau misalnya dikirim ke Medan, butuh biaya paling tinggi sekitar Rp 1.000/kg," katanya.

Meski saat ini kurang modal, dia optimis bisnis gula merah sawit ke depannya sangat cerah karena pasar masih terbuka lebar. “Beberapa bulan lalu kami menebang 60 batang sawit dan kemudian diolah menjadi gula merah. Saya dan beberapa teman bisa dapat sekitar Rp 9 juta,” bebernya.

"Masa pengerjaan sekitar satu bulan. Perlu diingat, satu batang pohon sawit yang ditebang bisa bertahan sekitar 30 hari," tambahnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :