Berita / Serba-Serbi /
Petani ini Dapat Cuan dari Parit
Adin Salihin sedang mengamati parit di kebun sawit yang baru digali (Dok. pribadi)
Sekayu, Elaeis.co -�Penghasilan petani sawit swadaya terus meningkat sejak naiknya harga tandan buah segar (TBS). Banyak petani memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksimalkan perawatan kebun.
Di Desa Sumber Sari, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), para petani saat ini menggali parit baru di sekitar kebunnya untuk mengantisipasi masuknya musim hujan.
"Biar kebun enggak kebanjiran, parit juga berfungsi sebagai penyimpan air," kata Adin Salihin, petani sawit swadaya di Desa Sumber Sari, kepada Elaeis.co, Kamis (4/11/2021).
Adin yang punya satu unit beko pengorek parit ketiban orderan untuk membuat parit di kebun petani lainnya. �Berkah juga buat saya, banyak yang menyewa beko tunggal saya. Pada antre minta dibikinin parit, sudah lebih 20 petani yang memesan saya. Mungkin efek pada punya duit kali ya,� ucapnya sambil tertawa.
Beko itu disewakannya Rp 400.000 per jam, waktu kerjanya disepakati bersama pemilik kebun. �Kata mereka lebih murah dan efesien menyewa beko saya ketimbang harus mengupah sejumlah pekerja untuk melakukan hal yang sama,� ungkapnya.
Adin menjelaskan, dari sisi geografis, para petani di wilayah itu memang wajib membuat parit karena umumnya kebun sawit mereka akan kebanjiran bila hujan turun.
"Sungai Berau yang ada di dekat desa kami akan meluap. Banjir makin parah kalau Sungai Lalan juga meluap, sebab Sungai Berau bermuara ke sana," paparnya.
Ia merasa beruntung beberapa tahun lalu memberanikan diri membeli beko walau dengan harga lumayan mahal. �Ternyata sekarang beko saya menghasilkan duit. Enggak menyesal saya belinya dulu,� pungkasnya.�
�







Komentar Via Facebook :