Mamuju, elaeis.co - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat jatah peremajaan sawit seluas 3.250 hektar tahun ini.

Peremajaan itu dibagi untuk tiga daerah yakni; Mamuju 2.000 hektare, Pasangkayu 1.000 hektar, dan Kabupaten Polewali Mandar 250 hektar.

Menurut Ketua Apkasindo Sulbar, Andi Raja Muda, program peremajaan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian itu sangat membantu petani. Karena itu pihaknya sangat mendukung Pemprov untuk mengoptimalkan program tersebut.

"(Program itu) sangat membantu," ujarnya kepada elaeis.co,  Kamis (14/3).

Menurutnya jika peremajaan ini berjalan maksimal maka tidak menutup kemungkinan produksi kebun kelapa sawit Sulbar akan meningkat ke depan. Seperti diketahui, Sulbar juga sempat mengalami penurunan produksi pada akhir tahun lalu.

Selain produksi, kualitas hasil kebun juga akan semakin baik kata Andi. Dengan begitu harga kelapa sawit juga akan ikut terdongkrak naik. Sehingga dapat mentas dari daftar harga terendah di Nusantara.

Dari catatan Apkasindo, rata-rata harga kelapa sawit di Sulbar Minggu lalu sebesar Rp2.240/kg. Ini menjadikan Sulbar berada di peringkat 15 dari 22 provinsi yang menjadi senta kelapa sawit di Indonesia.

"Untuk meningkatkan harga itu pemerintah mestinya juga harus masukkan harga cangkang dalam perhitungan penetapan harga TBS. Setidaknya akan berpotensi menaikan harga TBS sampai 2 persen," ujarnya.