Berita / Sulawesi /
Petani Geram, Harga TBS Sawit di Sultra Paling Buncit Kedua Secara Nasional
 
                Ketua Apkasindo Sultra, Fauzi Sadinur. foto: ist.
Kendari, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi pekebun bermitra di Sulawesi Tenggara (Sultra) turun lagi pada periode ini, tertinggi hanya dibanderol Rp 2.600/kg.
Harga tersebut menempatkan provinsi berjuluk Bumi Anoa itu menempati ranking nomor dua terbawah harga TBS setelah Banten secara nasional.
Ketua Apkasindo Sultra, Fauzi Sadinur kepada elaeis.co mengatakan, meningkatnya harga CPO pada KBPN ternyata tidak memberikan dampak pada penataan harga TBS sawit di Sultra. Bahkan ia makin kaget setelah mendengar tidak sedikit petani di lapangan yang hanya menikmati harga sebesar Rp 2.450/kg.
"Sampai saat ini masih ada keluhan petani sawit dari beberapa kabupaten yakni Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka, Kolaka, Kolaka Timur, dan Bombana terkait rendahnya harga TBS," terangnya, Kamis (19/12).
Menurutnya, harga kelapa sawit di Sultra sudah turun sejak November kemarin. Tren penurunan terus berlangsung hingga saat ini.
"Ini sangat jomplang dengan harga TBS di Pulau Sumatera dan Kalimantan yang sudah menyentuh angka di atas Rp 3.000/kg," keluhnya.
Rendahnya harga penetapan itu, kata Fauzi, bisa jadi lantaran penetapan Indeks K oleh pabrik kelapa sawit (PKS) yang terindikasi asal asalan. Di mana angkanya dari 78% sampai 88,09%. Angka tersebut kemudian disetorkan kepada Disbun Sultra untuk bahan penghitungan harga TBS.
"Yang mengherankan lagi, saat kami bertanya langsung ke perwakilan PKS yang hadir dalam rapat penetapan harga TBS, ternyata bukan mereka yang buat tapi hanya hadir rapat penetapan. Artinya, perwakilan PKS itu tidak faham regulasi dan tidak bisa mempertanggungjawabkan data yang mereka bawa ke rapat penetapan harga TBS," bebernya.
"Padahal sudah beberapa kali disampaikan saat rapat penetapan harga TBS di aula Disbun Sultra, supaya ada keseriusan PKS dalam memberi laporan sebagai acuan tim perumus. Lalu saat penetapan TBS diminta kepada pihak dinas agar menghadirkan pihak kepolisian atau kejaksaan. Karena kami Apkasindo Sultra menganggap dokumen yang disetor oleh PKS terkesan mengada-ngada," tambahnya.
 







Komentar Via Facebook :