https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Dukung Harga CPO Indonesia 'Cerai' dari Malaysia

Petani Dukung Harga CPO Indonesia

Hasil panen petani sawit di Bengkulu dijemput pengepul. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu mendukung rencana pemerintah pusat menetapkan harga minyak sawit mentah atau CPO berdasarkan acuan sendiri dan tidak mengikuti harga acuan yang ditetapkan oleh Malaysia. Hal tersebut akan membuat harga CPO sulit untuk diintervensi oleh negara manapun termasuk Malaysia.

Ketua DPW Apkasindo Bengkulu, A Jakfar mengatakan, pihaknya mendukung rencana tersebut karena akan membuat harga CPO menjadi lebih baik. Selama ini harga CPO di dalam negeri masih mengikuti harga acuan yang ditetapkan oleh Malaysia. Akibatnya, Indonesia hanya mengikuti harga acuan tersebut yang terkadang merugikan eksportir lokal.

"Tentu saja kita menyambut baik keputusan ini, semoga itu bisa membuat harga CPO di dalam negeri semakin bergairah," kata Jakfar, kemarin.

Menurutnya, kalau harga CPO di dalam negeri membaik, maka secara otomatis akan membuat harga TBS kelapa sawit ikut membaik. "Dua komoditas ini tidak akan pernah terpisahkan dan saling memiliki keterkaitan," ujarnya.

Ia mengaku, saat harga CPO tembus hingga Rp 15 ribu per kilogram, harga TBS kelapa sawit di Bengkulu mencapai Rp 3 ribu per kilogram. Oleh sebab itu, dia berharap adanya rencana pemerintah untuk membuat harga acuan CPO sendiri itu bisa menjaga keberlangsungan bagusnya harga TBS kelapa sawit di Bengkulu.

"Kita tunggu rencana itu direalisasikan, semoga bisa dilakukan segera dan membuat harga TBS kelapa sawit semakin bagus," tutupnya.

Seperti diketahui, Menteri Perdagangan RI menargetkan harga acuan sendiri untuk CPO tersebut bisa terbentuk pada Juni 2023. Dengan begitu, selaku pemasok terbesar, Indonesia juga bisa mengatur acuan harga CPO dunia.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :