https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Petani Diminta Terima Kenyataan Soal Alokasi Pupuk Subsidi

Petani Diminta Terima Kenyataan Soal Alokasi Pupuk Subsidi

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (babel), Edi Romdhoni MM. Foto: DPKP Babel


Koba, elaeis.co - Pemerintah pusat memutuskan saat ini hanya sembilan komoditas pertanian yang mendapatkan alokasi pupuk subsidi.

Untuk subsektor tanaman pangan, ada tiga komoditas yang dapat jatah pupuk subsidi. Masing-masing padi, jagung, dan kedelai. Untuk subsektor hortikultura yaitu cabai, bawang merah, dan bawang putih. Sedangkan subsektor perkebunan yang mendapatkan pupuk bersubsidi hanya tebu, kopi, dan kakao.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (babel), Edi Romdhoni MM, mengatakan, perubahan peruntukan komoditi pertanian yang mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

“Subsidi pupuk cuma diperuntukkan pada sembilan komoditas itu saja,” katanya dalam keterangan resmi DPKP Babel, kemarin.

Babel sendiri memiliki komoditas lain yang menjadi unggulan daerah, yaitu lada, karet, dan kelapa sawit. Ketiganya diusahakan oleh banyak masyarakat dan memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi perekonomian daerah. “Tapi tidak lagi mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi,” katanya.

Pemprov Babel sendiri, kata Edi, telah meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan ketiga komoditas tersebut agar tetap mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Tetapi hasilnya sudah final. Pak Gubernur sudah bersurat ke Menteri Pertanian dan DPR, tapi sudah final dan tidak bisa diubah lagi,” ungkapnya sembari meminta petani untuk menerima keputusan pemerintah pusat tersebut.

Di sisi lain dia juga mengajak petani untuk mulai membiasakan diri menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.

“Kita sudah mulai berpikir sekarang, dengan kelangkaan pupuk dan mahalnya pupuk non subsidi, maka harus mulai juga disubsidi dengan pupuk organik,” tandasnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :