Berita / Kalimantan /
Petani Dilatih Olah Batang Sawit untuk Membuat Gula Merah
Konsultan PT Unilever, Soleh (tengah), ketika memberikan pelatihan teknik pemotongan batang sawit untuk pengambilan air nira. Foto: DPMD Kobar
Pangkalan Bun, elaeis.co - Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya memandirikan kelompok tani. Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Pemkab Kobar menggandeng PT Unilever Indonesia mengadakan pelatihan pengolahan dan uji sampling air nira dari batang sawit sebagai bahan pembuatan gula merah.
Pelatihan selama dua hari ini dilaksanakan di tengah areal perkebunan sawit Koperasi Tani Bahagia di Desa Pangkalan Satu Kecamatan Kumai. Kegiatan ini diikuti 80 peserta terdiri dari kelompok tani sawit mandiri, pengurus BUMDes, dan kepala desa di Kotawaringin Barat.
Manfaat yang dirasakan petani dan peserta pelatihan itu tidak hanya bertambahnya pengetahuan, namun juga jaminan pembeli.
Kepala DPMD Kobar, Yudhi Hudaya, mengatakan, petani nantinya tidak perlu gelisah terkait pasar gula merah ssawit.
"Alhamdulillah, Unilever dengan senang hati mau menjadi pengumpul produksi gula merah sawit. Selain itu, dengan adanya produksi air nira, membuka wawasan petani bahwa batang sawit yang masuk masa replanting bisa diolah dan dimanfaatkan sebagai pemasukan tambahan. Bahkan dari nira sawit ini bisa untuk pembiayaan replanting para petani," kata Yudhi melalui keterangan resmi DPMD Kobar, kemarin.
Konsultan Unilever, Soleh, menambahkan, pihaknya bahkan masih membuka peluang dibuatnya pabrik mini di Kobar.
"Kita tetap terus melakukan uji laoratorium apakah air nira dari batang sawit di Kobar memang potensi menjadi gula merah. Dari hasil sementara, pH yang didapat di angka 4.8-5.0 yang artinya sangat asam. Sedangkan kadar gulanya mencapai 11,7 persen, artinya bisa jadi bahan alkohol dan cuka. Dan ini juga bagus sebagai bahan pokok gula merah," bebernya.
Soleh menambahkan bahwa edukasi pengolahan gula merah masih perlu dilakukan agar hasil yang didapat lebih bagus dan dikatakan layak.
"Perlu ada treatment agar petani paham mulai dari cara tebang dan pengambilan air nira, sehingga air nira yang didapat layak produksi," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :