Berita / Nusantara /
Petani Dijadikan RPO, Serangan OPT Berkurang
Petani di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, dilatih menjadi Regu Pengendali Organisme (RPO) Pengganggu Tanaman. Foto: Disbun Kaltim
Penajam, elaeis.co - Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Regu Pengendali Organisme (RPO) Pengganggu Tanaman terus dilakukan Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (kaltim) melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP).
Baru-baru ini 20 orang petani Desa Api-Api dan Desa Karang Jenawi sengaja diboyong ke Kelurahan Sepan, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk dilatih menjadi RPO di kebun sawit dan karet.
Kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda, Dr Abdul Sahid.
"Pembinaan ini sangat penting, sebab RPO ini perpanjangan tangan kabupaten dan kota untuk pengendalian komoditi perkebunan dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)," kata Kepala Disbun Kaltim, Ujang Rachmad, dalam keterangan resminya.
RPO ini, lanjutnya, berkewajiban melaporkan ke Disbun (UPTD P2TP) secara rutin dan berkala setiap bulannya terkait serangan OPT, baik berat, ringan dan sedang.
"Laporan para RPO ini akan kita teruskan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian, terutama luasan serangan OPT yang berat," tambahnya.
Sejauh ini, ungkapnya, koordinasi dan komunikasi yang dibangun para RPO dengan UPTD P2TP berlangsung intensif melalui jaringan (link) aplikasi klik.kebun dan Siperda.opt.
"Tahun ini serangan OPT taksasinya 156 hektare, luasan ini terus mengecil setiap tahun. Kondisi ini menunjukkan keberhasilan pembinaan yang kita lakukan, seperti saat ini di RPO Kabupaten Penajam Paser Utara," tukasnya.
Pejabat Kelurahan Sepan, Alyas, sangat bersyukur atas pembinaan yang dilakukan Disbun Kaltim sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia (anggota RPO) dalam pengendalian pengganggu tanaman.
"RPO di sini terbentuk sejak 2017 didanai APBN, kami berterima kasih Disbun Kaltim terus melakukan pembinaan. Di sini petani mengusahakan tanaman kelapa sawit juga karet," sebutnya.
Setelah dibekali teori, para RPO kemudian dibimbing membuat pestisida nabati sebagai bagian dari upaya menguurangi penggunaan pestisida kimia.







Komentar Via Facebook :