Berita / Nusantara /
Petani Diingatkan Jangan Berhenti Panen Karena Harga Sawit Murah, ini Risikonya
Hasil panen sawit petani dijual ke tengkulak. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu menyebabkan banyak petani tidak melakukan panen. Biaya operasional tidak sebanding dengan hasil penjualan TBS.
Pengamat Ekonomi Bengkulu, Ahmad Badawi Saluy mengatakan, harga TBS di tingkat petani turun drastis dan hanya dibeli tengkulak Rp 1.250/kg. "Petani rugi karena biaya produksi tinggi, makanya tidak panen. Tapi dampaknya, buah sawit busuk di pohon. Situasi ini memprihatinkan," katanya.
Menurutnya, saat ini petani sawit Bengkulu sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari pemda dan pemangku kepentingan terkait. "Langkah-langkah seperti pemberian subsidi atau bantuan finansial kepada petani dan peningkatan akses ke pasar yang lebih menguntungkan perlu dilakukan demi mengatasi krisis ini dan melindungi mata pencaharian petani kelapa sawit," tukasnya.
"Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan diharapkan bisa menyelesaikan masalah penurunan harga TBS kelapa sawit di Bengkulu. Keberlanjutan sektor kelapa sawit harus dijaga karena terkait dengan roda perekonomian daerah," tambahnya.
Terpisah, Pengamat Pertanian Bengkulu, Zainal Muktamar mengingatkan, harga TBS yang murah tidak boleh menjadi alasan bagi petani untuk tidak panen sawit. "Harus terus dipanen untuk menjaga keberlanjutan produksi di masa mendatang," katanya.
Dia menjelaskan, buah sawit yang tidak dipanen akan busuk di pohon dan menjadi sarang penyakit yang disebabkan oleh jamur dan hama. "Buah yang terlantar bisa jadi penyebar patogen ke pohon kelapa sawit lainnya," sebutnya.
Akibatnya, tanaman akan terganggu pertumbuhannya, bahkan beberapa waktu bulan ke depan bisa terjadi trek bahkan tidak menghasilkan buah sama sekali.
"Keberlanjutan hidup tanaman sawit sangat bergantung pada pengelolaan kebun yang baik, salah satunya rutin melakukan pemetikan TBS. Petani harus memahami pentingnya siklus panen yang tepat. Harus segera dipanen kalau sudah matang, kalau terlambat akan menyebabkan kualitas CPO yang dihasilkan berkurang," paparnya.
"Ingat, buah yang membusuk di pohon akan mengganggu pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit. Dan itu akan mempengaruhi pendapatan petani di masa mendatang," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :