Berita / Kalimantan /
Petani di Paser Ditawari Bantuan Kembangkan ini untuk Saingi Sawit
Bupati Paser dr Fahmi Fadli. foto: Humas Kab. Paser
Tana Paser, elaeis.co - Pemkab Paser, Kalimantan Timur, berjuang keras menghentikan alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan sawit. Pemerintah setempat terus mendorong warganya mempertahankan lahan pertanian dengan menawarkan sejumlah bantuan.
Bupati Paser, dr Fahmi Fadli, mengakui sawit hingga kini masih menjadi komoditas primadona karena mampu bertahan hidup dan berproduksi di kondisi tanah dan cuaca yang buruk. "Nilai ekonomisnya juga sangat tinggi," katanya melalui keterangan resminya,
Menurutnya, komoditas yang paling tepat untuk menyaingi nilai ekonomi sawit ialah budidaya hortikultura dan buah-buahan. "Kalau padi belum bisa menyaingi nilai ekonomi sawit, beresiko. Kalau terkena banjir, bisa gagal panen," tukasnya.
Kabupaten Paser memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Di sejumlah desa juga masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. "Paser didiami berbagai macam suku. Di desa transmigrasi ada warga NTB, NTT, Jawa, Sunda. Jadi kami akan menyesuaikan, mereka bisanya menanam apa," tuturnya.
Diantara tanaman yang cocok untuk dibudidayakan di Paser adalah buah-buahan. Menurutnya, jenis buah-buahan yang akan ditanam bisa disesuaikan dengan kemauan dan kebutuhan masyarakat.
"Bisa diusulkan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), mulai tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten. Pemerintah kabupaten siap membantu potensi apa yang bisa dikembangkan terkait tanaman buah-buah atau hortikultura di desa," jelasnya.
"Kami tidak memaksakan jenis buah tertentu. Takutnya menghambat keberlanjutan pengembangan penanaman hortikultura di masing-masing kecamatan maupun desa karena ternyata tidak punya pengalaman. Jadi, mau tanam apa, kami siap fasilitasi. Bukan hanya buah, tapi bisa juga cabai atau bawang dan lainnya. Akan dibantu baik anggaran ataupun pendampingan dan pelatihan," sambungnya.
Dia menekankan bahwa budidaya hortikultura dimaksudkan untuk menekan alih fungsi lahan. Pemkab Paser dalam hal ini hanya ingin merangsang atau menggerakkan petani agar dapat diikuti masyarakat atau desa-desa lainnya.
"Pemerintah daerah hanya trigger atau pemicu saja. Kami berkomitmen memberikan bantuan baik itu anggaran, pembibitan, pemupukan, alat dan sebagainya yang diperlukan," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :