Padang, elaeis.co - Ternyata tingginya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ditetapkan Dinas Perkebunan Sumbar sebesar Rp2.165,74/kg, tidak semua dinikmati petani. Malah harga rata-rata di lapangan cukup jauh yakni hanya Rp1.400/kg.

"Walau alasannya ada perbedaan antara petani swadaya dan mitra, tapi seyogyanya perbandingan antara petani swadaya dan mitra itu umumnya hanya Rp200-Rp300/kg. Nah, jika saat ini sangat jauh. Ini sangat menyayat hati petani," kata Ketua DPW APKASINDO Sumbar, Jufri Nur kepada elaeis.co, Selasa (9/8).

Menurutnya, harga di lapangan itu tidak wajar bagi petani. Terlebih Mendag telah mengatur harga HET sebesar Rp1.600/kg.

Artinya, kata pria yang akrap disapa Feri ini, ada PKS-PKS nakal yang memang tidak mau mengikuti aturan pemerintah. Sebab dalam penetapan harga sudah ada Permentan. Malah juga sudah dilakukan surat edaran dari Gubernur Sumbar.

"Hampir semua PKS nakal. Pemerintah saja tidak di hargai apalagi petani. Meskipun dalam keadaan sulit," tegasnya.

Feri meminta pemerintah lebih tegas melihat kondisi ini. Harus ada sanksi tegas untuk membuat jera para perusahaan yang justru dinilai semena-mena.

"Ini kan sudah melanggar, ya harus ada sanksi dong. Atau tutup saja PKS yang nakal. Sebab tidak ikut menjamin kesejahteraan petani," tandasnya.