https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Petani Desak Pemerintah Pusat Maksimalkan Ekspor CPO

Petani Desak Pemerintah Pusat Maksimalkan Ekspor CPO

Pelabuhan Dumai, salah satu pintu gerbang ekspor utama CPO Indonesia. foto: MC Riau


Bengkulu, elaeis.co - Para petani kelapa sawit di Bengkulu menuntut pemerintah pusat memaksimalkan ekspor minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) untuk meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS). Saat ini harga TBS di tingkat petani di Bengkulu di bawah Rp 2.000/kg, sementara di Malaysia sudah mencapai Rp 2.600/kg. 

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (apkasindo) Bengkulu, A Jakfar mengatakan, masih rendahnya harga TBS kelapa sawit di Bengkulu dan sentra sawit lainnya disebabkan tidak maksimalnya ekspor CPO.

"Saat ini harga TBS kelapa sawit di Bengkulu rata-rata Rp 1.760/kg, jauh di bawah harga TBS sawit di Malaysia," kata Jakfar, Sabtu (29/4).

Menurutnya, rendahnya harga TBS tersebut sangat mempengaruhi penghasilan dan kesejahteraan keluarga petani sawit. Itu sebabnya dia mendesak pemerintah membuat kebijakan yang bisa meningkatkan produksi dan memaksimalkan ekspor CPO.

"Petani sawit sangat mengharapkan dukungan pemerintah sehingga harga TBS bisa naik dan kesejahteraan petani meningkat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan bahwa pemerintah provinsi telah berusaha memperjuangkan kenaikan harga TBS dengan berbagai cara. Termasuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kelapa sawit, serta membantu petani untuk meningkatkan produksi. Namun, menurutnya, upaya tersebut terbatas jika pemerintah pusat tidak memaksimalkan ekspor CPO.

"Kalau ekspor CPO tidak maksimal, maka harga TBS petani di Bengkulu tidak akan pernah naik," tukasnya.

Dia mengakui bahwa harga TBS sangat dipengaruhi kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) yang dijalankan pemerintah pusat untuk mengamankan stok dan harga minyak goreng. "Kebijakan tersebut ikut menekan harga TBS," tandasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :