Berita / Kalimantan /
Petani Babulu Didorong Fokus ke Pertanian Sawah, Hentikan Konversi ke Sawit
Musrenbang di Kecamatan Babulu. foto: Ist.
Penajam, elaeis.co – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Makmur Marbun, membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Babulu tahun 2024 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025.
Pada kesempatan itu dia mengungkapkan bahwa Kecamatan Babulu dengan wilayah seluas 399,45 km persegi hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 39.921 jiwa. "Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Babulu sebesar 99,93 jiwa/km persegi, tergolong dalam kepadatan rendah," sebutnya dalam rilis Diskominfo PPU, kemarin.
Menurutnya, rendahnya kepadatan ini disebabkan karena adanya luas areal pertanian. "Lahan perkebunan kelapa sawit seluas kurang lebih 10.508 hektar dan persawahan seluas kurang lebih 13.127 hektar," bebernya.
Luasnya lahan pertanian di Kecamatan Babulu yang cukup besar seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan daerah. “Babulu mesti dapat memberikan kontribusi pada pengendalian inflasi daerah,” ujarnya.
Menurutnya, Babulu termasuk daerah yang ditetapkan sebagai salah satu penghasil pangan untuk Provinsi Kalimantan Timur. Karena itu perencanaan ke depannya berkaitan pengembalian fungsi sawah yang terlanjur dikonversi menjadi kebun sawit.
Selama ini banyak areal sawah diubah menjadi kebun sawit karena permasalahan sumber air baku untuk pengairan lahan sawah. Untuk mengatasi persoalan ini, Makmur berjanji akan menyelesaikan sarana perairan untuk memastikan ketersediaan air dan memastikan perbaikan lahan usai ditanami sawit.
Upaya jangka pendek dilakukan melalui komunikasi terkait adanya rencana pembangunan sumur bor oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di Babulu untuk mendukung sistem pengairan lahan sawah.
Selain itu, 27 Desember 2023 lalu, dia bersama Pangdam VI/Mulawarman dan Dandim 0913/PPU melakukan audensi dengan Menteri Pertanian memohon dukungan dan bantuan untuk memaksimalkan penanganan permasalahan sumber air baku untuk lahan sawah di Babulu.
"Saya terus berusaha untuk mengoptimalkan potensi pertanian dengan menjalin komunikasi dan koordinasi serius dengan seluruh sektor untuk percepatan pembangunan Bendungan Muara Telake dan Bendungan Lambakan beserta jaringan irigasinya. Bendungan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan produksi petani,” ungkapnya.
Dia juga menyinggung akses terhadap pupuk murah banyak dikeluhkan para petani. Tidak jarang ada lapiran pupuk subsidi dijual petani kepada para pemilik kebun sawit.
"Kesadaran petani akan pentingnya menjaga ketahanan pangan sangat dibutuhkan," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :