https://www.elaeis.co

Berita / Papua /

Perusahaan Sawit ini Inisiasi Konservasi Lingkungan di Merauke

Perusahaan Sawit ini Inisiasi Konservasi Lingkungan di Merauke

Konsultasi publik untuk Program Konservasi Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat (ECCDP) di Merauke. Foto: Ist.


Merauke, elaeis.co – Produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang berbasis di Merauke, Provinsi Papua Selatan, PT Bio Inti Agrindo (BIA), menginisiasi konservasi lingkungan di wilayah Merauke dengan membangun kemitraan strategis bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua dan pemda setempat.

Belum lama ini PT BIA telah melakukan konsultasi publik yang ketiga untuk Program Konservasi Lingkungan dan Pengembangan Masyarakat (ECCDP) yang berlangsung di Merauke. Konsultasi itu bagian dari Proyek Suaka Margasatwa (SM) Danau Bian (Proyek Bian) yang merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Merauke. Kegiatan tersebut diadakan dalam kemitraan strategis dengan BBKSDA Papua dan Pemkab Merauke.

Konsultasi publik ECCDP bertujuan memperkuat sinergi antara para pemangku kepentingan dalam upaya melestarikan kawasan SM Danau Bian serta mendukung pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Acara itu dihadiri pejabat pemda, perwakilan BBKSDA, lembaga lingkungan hidup, LSM lokal, akademisi dari Universitas Musamus dan Universitas Cenderawasih, perusahaan sawit yang beroperasi di sekitar, masyarakat lokal, pemasok, pembeli, pengelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), serta jajaran direksi dan staf PT BIA.

Asisten I Setdakab Merauke Justina Sianturi, menyatakan bahwa Pemda Merauke mendukung inisiatif konservasi lewat Proyek Bian. "Kami juga mengapresiasi PT BIA atas kontribusi aktifnya dalam pembangunan berkelanjutan di daerah ini," katanya dalam keterangan resmi dikutip Minggu (6/10).

Presiden Direktur PT BIA Kim Won Il menekankan bahwa kolaborasi itu bertujuan memastikan agar keindahan alam, keanekaragaman hayati, dan budaya di wilayah Merauke dapat dinikmati generasi mendatang.

“Kami juga terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi melalui bantuan kepada kampung-kampung di sekitar. Harapan kami, kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta ini dapat terus terjalin,” ucapnya.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Yulius Palita, menyampaikan, partisipasi masyarakat kini lebih aktif dalam program konservasi, bukan lagi hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang terlibat langsung dalam pengelolaannya. "Konsultasi publik ketiga itu menandai langkah maju yang penting dalam mewujudkan komitmen PT BIA terhadap praktik lingkungan yang berkelanjutan dan pengembangan masyarakat di Merauke serta memperkuat kemitraan strategis dengan BBKSDA Papua dan Pemda Merauke," katanya.

PT BIA sendiri saat ini memasarkan CPO-nya ke sejumlah perusahaan ternama di Indonesia dan dunia. Perseroan berkomitmen penuh untuk mewujudkan operasi berkelanjutan melalui praktik manajemen terbaik, kebijakan-kebijakan yang sadar lingkungan, keterlibatan masyarakat, dan komitmen terhadap kesejahteraan karyawan.

Saat ini, PT BIA mengoperasikan tiga pabrik dengan hampir 26 ribu hektare (ha) lahan tertanam, termasuk perkebunan plasma. Dari total luas perkebunan PT BIA, seluas 6.867 ha dialokasikan untuk kebun plasma. Sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan, semua kebun inti dan kebun plasma PT BIA telah bersertifikat ISPO, RSPO, dan ISO 45001:2018. Tidak ada lahan gambut di perkebunan PT BIA.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :