Berita / Sumatera /
Perusahaan Sawit Diajak Urunan Bangun Pelabuhan CPO
Bupati Mukomuko, H Sapuan, memaparkan feasibility study pembangunan pelabuhan CPO di hadapan manajemen perusahaan sawit. foto: Diskominfo Mukomuko
Mukomuko, elaeis.co – Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menggelar rapat koordinasi dengan perusahaan untuk menindaklanjuti studi kelayakan rencana pembangunan Pelabuhan Laut Crude Palm Oil (CPO) di daerah ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mukomuko, Novria Eka Putra, dalam keterangan tertulis mengatakan, rapat digelar di salah satu hotel di Jakarta dan dihadiri oleh seluruh perusahaan perkebunan sawit dan pabrik CPO yang beroperasi di Mukomuko.
"Bupati Mukomuko H Sapuan dalam kesempatan tersebut memaparkan sejumlah materi yang berkaitan dengan tindak lanjut feasibility study atau studi kelayakan rencana pembangunan pelabuhan laut," jelasnya, kemarin.
Menurutnya, materi yang disampaikan menjadi bahan bagi seluruh perusahaan untuk menentukan nilai investasi yang akan ditanamkan pada proyek ini. "Di rapat disepakati perusahaan akan menyampaikan besaran investasinya nanti di rapat lanjutan tanggal 6 Februari 2023," ungkapnya.
"Pemerintah daerah menginginkan komitmen bersama dari perusahaan agar memberikan penyertaan investasi untuk pembangunan pelabuhan CPO. Dalam rapat lanjutan nanti diharapkan adanya kepastian besaran investasi dari pihak perusahaan," tambahnya.
Pelabuhan tersebut rencananya dibangun di Kubang Badak, Kecamatan Teramang Jaya. Pelabuhan yang akan dibangun itu ditargetkan bisa disandari kapal berkapasitas hingga 3.500 ton.
Total nilai investasi pembangunan pelabuhan mencapai Rp 573 miliar. 55 persen modal berasal dari investor utama, sementara 40 persen diharapkan berasal dari seluruh perusahaan sawit dan Pemkab Mukomuko berinvestasi sebesar 5 persen.
Sapuan sendiri berharap masing-masing perusahaan sawit berinvestasi lebih dari 2,8 persen. "Pelabuhan CPO di Mukomuko murni swasta, bukan milik pemkab. Pemkab hanya ikut investasi melalui badan usaha milik daerah," sebutnya.
"Kita salut perusahaan di Mukomuko bersedia ikut menanamkan investasinya di pelabuhan. Diajaknya semua perusahaan sawit berinvestasi bertujuan agar sama-sama merasa memiliki pelabuhan tersebut dan tidak ada monopoli," tambahnya.







Komentar Via Facebook :