https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Perluas UMKM Sawit, BPDP Gandeng Organisasi Aktivis dan Wirausaha Lokal

Perluas UMKM Sawit, BPDP Gandeng Organisasi Aktivis dan Wirausaha Lokal

Ilustrasi - Launching Katalog 100 Produk UKMK Sawit.


Jakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) tengah memperluas dukungan bagi UMKM berbasis sawit. Tak hanya bagi pelaku usaha sawit, tetapi juga bagi para pengusaha dari sektor non-sawit. 

Langkah ini diumumkan oleh Helmy Muhansyah, Kepala Divisi Kerjasama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, dalam sela-sela forum 5th Indonesian Palm Oil Smallholders Conference (IPOSC) & Expo 2025 di Kalimantan Barat, Kamis (25/9).

Menurut Helmy, pengembangan UMKM sawit bertujuan mendorong konsumsi dalam negeri sekaligus meningkatkan pemahaman publik bahwa sawit bukan sekadar minyak, tetapi memiliki beragam manfaat dan potensi produk lain.

"Produk berbasis sawit itu banyak sekali, mulai dari kuliner hingga kerajinan. Kami ingin masyarakat melihat bahwa sawit bisa bermanfaat untuk semua pihak,” ujarnya.

BPDP menargetkan pelibatan berbagai organisasi yang biasanya jarang tersentuh inovasi sawit. Di antaranya adalah alumni KAHMI, GMNI, organisasi perempuan, komunitas wirausaha, dan kelompok lokal lainnya. Program ini dinamai Gerakan 1.000 UMKM Berbasis Sawit, yang mendorong partisipasi kolektif dalam pengembangan produk berbahan baku sawit.

Helmy menjelaskan, gerakan ini menekankan diversifikasi produk. Contohnya, UMKM kerajinan berbasis lidi sawit dan kuliner yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku utama. 

Ia menyoroti inovasi yang sudah dilakukan di daerah non-sawit, seperti perajin batik di Yogyakarta yang sebelumnya menggunakan parafin kini beralih memakai malam berbahan sawit berkat beasiswa LPDP.

“Kalau tiap organisasi bisa menumbuhkan dua hingga tiga pelaku usaha yang serius mengembangkan produk berbasis sawit, dampaknya akan signifikan. Kami ingin membentuk gerakan kolektif yang bukan sekadar menghasilkan minyak sawit, tapi juga produk lain yang bisa diamati, ditiru, dan dimodifikasi oleh UMKM lain,” kata Helmy.

Selain itu, BPDP juga memanfaatkan hasil riset dan grant penelitian sawit untuk mendorong inovasi UMKM. Produk-produk hasil riset yang terbukti layak dikembangkan akan dijadikan bahan pelatihan dan workshop bagi pelaku UMKM. 

Dengan begitu, manfaat sawit tidak hanya dinikmati petani atau perusahaan hulu, tetapi juga pelaku usaha lokal di daerah yang tidak memiliki perkebunan sawit.

Helmy menambahkan, workshop ini akan memberikan panduan praktis mulai dari cara mengolah produk berbasis sawit hingga strategi pemasaran. Langkah ini diharapkan membuka peluang ekonomi baru bagi UMKM sekaligus memperluas penetrasi produk sawit ke masyarakat luas.

Dengan strategi ini, BPDP berharap terjadi sinergi antara inovasi riset, kreativitas UMKM, dan kampanye sawit yang positif. Tidak hanya mendorong konsumsi dalam negeri, tetapi juga memperkuat citra sawit sebagai komoditas yang ramah bagi pelaku usaha skala kecil maupun menengah.

Gerakan 1.000 UMKM Berbasis Sawit diharapkan bisa menjadi model nasional yang memberi inspirasi bagi daerah lain, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memperluas pemanfaatan sawit secara kreatif dan berkelanjutan.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :