https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Peringati Hari Sawit Nasional 2024, Begini Harapan Aspek PIR

Peringati Hari Sawit Nasional 2024, Begini Harapan Aspek PIR

Wakil Sekjen Aspek PIR, Jayadi. foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek PIR) menyambut peringatan Hari Sawit Nasional 2024 dengan menggarisbawahi pentingnya peran petani sawit dalam menopang industri kelapa sawit nasional.

Tanggal 18 November ini tidak hanya memperingati sejarah penanaman sawit pertama secara komersial di Indonesia pada 1911, tetapi juga menjadi momentum memperkuat keberlanjutan dan kesejahteraan petani.

Saat ini, petani rakyat mengelola sekitar 6,72 juta hektare lahan, atau sekitar 41% dari total lahan sawit nasional. Mereka berkontribusi hingga 35% terhadap total produksi minyak sawit mentah (CPO). Dengan rata-rata pendapatan Rp 3-4 juta per hektare per bulan, sawit telah menjadi salah satu komoditas andalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil.

Wakil Sekjen Aspek PIR, Jayadi mengatakan, sawit bukan hanya cerita tentang angka-angka ekspor, tetapi juga tentang keluarga petani di pelosok negeri yang menggantungkan harapan mereka pada komoditas ini. "Kami ingin memastikan bahwa setiap petani mendapatkan akses terhadap teknologi, pelatihan, dan pembiayaan yang lebih baik," katanya, Senin (18/11).

Aspek PIR juga menyerukan akselerasi sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi petani untuk memperluas akses pasar internasional. "Dengan dukungan pemerintah dan perusahaan inti, Aspek PIR berharap peningkatan sertifikasi hingga 50% pada 2027," sebutnya.

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) juga menjadi sorotan. PSR membantu petani mengganti tanaman tua yang kurang produktif dengan varietas unggul, sehingga mampu meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat. Tahun ini, pemerintah telah menyalurkan lebih dari Rp 6,5 triliun untuk program PSR, mencakup lebih dari 180 ribu hektare lahan petani.

Dalam menghadapi tantangan global, katanya, Aspek PIR meminta seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga mitra perusahaan, terus mendukung petani pekebun agar mampu menghasilkan CPO dengan daya saing yang tinggi di pasar internasional.

“Dengan kolaborasi, kami percaya sawit Indonesia tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga menjadi model industri berkelanjutan yang diakui dunia,” pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :