Berita / Iptek /
Penyandang Disabilitas Dian Primadyka Raih Juara 1 Membatik BPDPKS
BPDPKS menggelar lomba membatik dengan menggunakan malam sawit di Grand Mercure Solo Baru, Solo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Solo, elaeis.co - Dian Primadyka yang merupakan seorang penyandang disabilitas berhasil meraih Juara 1 Lomba Membatik dengan menggunakan malam sawit di Grand Mercure Solo Baru, Solo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Lomba itu sendiri, seperti keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Sabtu (15/6/2024), diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan menghasilkan 32 finalis.
Dari peserta sebanyak 32 finalis terpilih 3 orang pemenang lomba. Kegiatan itu diselenggarakan bersamaan dengan acara lokakarya atau workshop UKMK Just Sawit bertema "Batik Malam Sawit dan Oleofood Berbasis sawit", 12-13 Juni 2024.
Baca Juga: Tingkatkan SDM Petani Sawit di Sarolangun, BPDPKS Bikin Kegiatan Ini Selama 5 Hari
Juri dari kegiatan ini terdiri dari 3 orang yaitu Sugeng Wardoyo, dosen desain batik FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Selanjutnya, Setiawan Muhammad praktisi batik Ketua harian Forum kampung batik Laweyan, dan Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS.
Perlu diketahui, pemenang pertama, Dian Primadyka, merupakan penyandang disabilitas alumni SMK SLB Negeri Surakarta, dengan aktifitas terkait batik dengan menjadi pelatih batik tulis dan desain.
Sementara itu sebagai juara 2 adalah Lisa Nur Oktaviana, dan Juara 3 Markus Djoko Sukristiyanto.
Baca Juga: Tekan Impor, BPDPKS Dorong Pemanfaatan Sawit Sebagai Bahan Baku Bagi UKMK
Helmi Muhansyah mengatakan, lomba membatik dengan malam sawit diikuti oleh masyarakat dan mahasiswa di wilayah Solo Raya.
"Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah Pesona Batik sawit untuk Indonesia," kata Helmi Muhansyah.
Ia menyampaikan kampanye kebaikan sawit harus menyasar seluruh lapisan masyarakat termasuk komunitas pecinta desain dan seni.
“Lomba membatik dengan malam sawit adalah salah satu langkah untuk mendorong masyarakat yang mencintai desain dan seni turut memahami dan ikut mengampanyekan kebaikan sawit," ujarnya.
Kata dia, dalam lomba ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuat desain batik.
Baca Juga: BPDPKS Diharapkan Dorong Hilirisasi dan Layani Pekebun Sawit Lebih Baik
Kemudian finalis yang terpilih mengaplikasikan desainnya dengan membatik dengan menggunakan malam batik sawit ke dalam kain.
"Malam sawit adalah produk yang berasal dari turunan sawit, yakni stearin sebagai fraksi padat hasil olahan sawit," ungkap Helmi.
Menurutnya, aplikasi malam batik ke dalam industri batik bisa menggantikan parafin yang selama ini masih impor dan sejalan dengan tugas promosi untuk memperluas pasar kelapa sawit.
"Batik sendiri berdasarkan data dari Biro Pusat statistic memberikan sumbangan ekspor pada tahun 2023 sebesar 17,5 Juta dolar AS," tegas Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah.







Komentar Via Facebook :