Berita / Sumatera /
Pentingnya Peremajaan Sawit Tak Produktif Terus Disosialisasikan
Pemkab Bengkulu Tengah menggelar sosialisasi PSR. Foto: Ist.
Karang Tinggi - Masih banyak petani belum memahami pentingnya replanting atau peremajaan sawit. Sebagian petani lainnya belum memahami prosedur Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Terkait dengan hal itu, Pemkab Bengkulu Tengah, Bengkulu, menggelar Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun di Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kubang, yang diikuti sejumlah kelompok tani serta camat dan para kepala desa.
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Endang Sumantri mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada semua kelompok tani sawit seputar program pemerintah pusat tersebut.
Sasaran program PSR adalah tanaman sawit yang sudah tua atau menggunakan bibit yang asal-asalan sehingga produktivitasnya rendah.
"PSR diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk kelapa sawit khususnya di Kabupaten Bengkulu Tengah," katanya lewat keterangan resmi Pemkab Bengkulu Tengah.
Pada kegiatan itu sejumlah narasumber memaparkan persyaratan, tahapan, maupun kendala yang banyak dihadapi petani untuk mendapatkan dana hibah PSR.
"Kami selaku leading sektor dalam kegiatan ini mengharapkan pelaksanaan PSR nantinya dapat tepat sasaran, tepat waktu, tepat teknis, dan tepat biaya. Kita juga berharap kepada kelompok tani agar tetap taat terhadap aturan yang berlaku," tukasnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bengkulu Tengah, Eka Nurmaeni, menambahkan, replanting sawit sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Bengkulu Tengah sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional.
"Pemda akan terus memberikan dukungan kepada masyarakat terkait pengelolaan kelapa sawit terutama untuk meningkatkan produktivitas perkebunan," ujarnya.
Menurutnya, usaha perkebunan sawit masih sangat diminati oleh masyarakat. Itu sebabnya masyarakat diminta memanfaatkan Program PSR dengan sebaik-baiknya.
"Program ini mengharuskan penggunaan bibit sawit bersertifikat. Petani yang mau meningkatkan produktivitas tentu cocok dengan program ini," tukasnya.
"Saya berharap Dinas Pertanian terus menjalin kolaborasi dan komunikasi kepada pemerintah pusat maupun provinsi terkait sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit secara terencana dan tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan para petani sawit," tambahnya.







Komentar Via Facebook :