Berita / Serba-Serbi /
Pengepul Kalahkan Bank, Pinjamannya Tanpa Bunga dan tak Banyak Cincong
Hasil panen sawit petani dijemput pengepul. Foto: Adin Salihin
Medan, Elaeis.co - Bagi petani swadaya, interaksi dengan pedagang perantara mustahil dihindari. Dalam rantai pasok tandan buah segar (TBS), pengepul dan ram hadir di antara petani dan pabrik kelapa sawit (PKS).
Selain menjemput dan membeli hasil panen, pengepul juga punya jasa lain yang sangat membantu petani.
"Pada pengepul kami biasanya meminjam uang. Ya untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk biaya perawatan kebun sawit," kata Bahtera Barus, Ketua Dewan Pimpinan Unit (DPU) APKASINDO Kecamatan Kotarih, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), kepada Elaeis.co, Kamis (9/12/2021).
Ia mengaku baru beberapa hari lalu meminjam Rp 10 juta ke pengepul langganannya. "Lansung dikasih, tanpa perlu disurvei atau pakai jaminan apapun seperti yang dilakukan perbankan," ungkapnya.
Menurutnya, berapa pun besar pinjaman, cara bayarnya tinggal pilih. Bisa dengan cara dipotong cicilannya berapa kali saat menjual TBS ke pengepul sampai lunas, atau sekali bayar pada tenggat yang sudah disepakati.
"Kayak saya, pinjam Rp 10 juta. Kalau hasil panen saya Rp 3 juta sebulan, sesuai kesepakatan dipotong setengah juta atau sejuta," jelasnya.
Katanya, pengepul langganannya cuma butuh kejujuran dalam urusan pinjam-meminjam uang. "Jangan menjual TBS ke pengepul lain," tukasnya.
"Kalau mau langgeng pertemanan dengan pengepul, ya jual TBS ke pengepul langganan. Dia mau meminjamkan duit tanpa banyak cincong, bunga pinjaman pun bisa dibilang tak ada. Yang penting baginya, kita jual TBS ke dia. Dia butuh buah sawit kita, kita butuh duit cash dari dia," tambahnya.
Dia menilai tidak semua orang sanggup jadi pengepul. Hanya yang punya modal kuat bisa bertahan di posisi itu.
"Kalau modal pas-pasan, jangan coba-coba jadi pengepul. Mana ada petani yang berminat. Petani kan bisa mengenali mana pengepul yang enak diajak berteman," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :