https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Peneliti Undip Temukan Cara Efektif Hilangkan Senyawa Berbahaya Minyak Sawit

Peneliti Undip Temukan Cara Efektif Hilangkan Senyawa Berbahaya Minyak Sawit


Jakarta, elaeis.co - Minyak goreng, terutama yang berbahan dasar kelapa sawit, sudah menjadi kebutuhan pokok hampir setiap rumah tangga di Indonesia. 

Popularitasnya begitu tinggi, namun di balik itu tersimpan ancaman serius yang jarang disadari masyarakat luas. 

Produk turunan sawit di bidang pangan ini mengandung senyawa berbahaya seperti 3-monochloro-propane-1,2-diol (3-MCPD) ester dan Glycidyl Ester (GE).

Menurut Dr. Mohamad Endy Julianto, ST, MT, dosen sekaligus peneliti dari Universitas Diponegoro (Undip), senyawa 3-MCPD ester termasuk ke dalam kelompok chloropropanol yang bersifat genotoxin carcinogen, pemicu kanker yang bisa menyerang tubuh secara perlahan. 

Sementara GE merupakan prekursor dari senyawa karsinogenik glisidol yang sama-sama berbahaya. Konsumsi berlebihan dari kedua zat tersebut dapat memicu gangguan ginjal, menimbulkan masalah reproduksi, dan meningkatkan risiko kanker.

Inilah yang kemudian dijadikan alasan sejumlah negara di Uni Eropa untuk menutup pintu lebar-lebar bagi ekspor minyak sawit dari Indonesia. 

Standar kandungan 3-MCPD ester dan GE yang sangat ketat kerap dipakai sebagai tameng untuk menghambat masuknya produk sawit ke pasar global. 

Situasi ini jelas menjadi tantangan serius, mengingat sawit adalah salah satu komoditas utama Indonesia yang menopang jutaan petani dan perekonomian nasional.

Namun, secercah harapan lahir dari penelitian tim Undip yang dipimpin Endy. Mereka berhasil menemukan metode pemurnian minyak sawit melalui proses adsorpsi fixed bed dengan menggunakan bioadsorben nanocrystalline cellulose dari tandan kosong sawit. 

Teknologi ini terbukti mampu mereduksi kadar 3-MCPD ester dan GE hingga berada di bawah standar Codex, yakni kurang dari 0,02 ppm. Angka ini diyakini akan mampu menjawab tantangan regulasi internasional yang selama ini menghambat.

 

Endy menjelaskan bahwa metode adsorpsi fixed bed menawarkan berbagai keunggulan. Proses operasionalnya sederhana, biaya fabrikasi alat relatif rendah, gesekan antaradsorben sangat minim, dan tidak ada kehilangan material selama proses berlangsung. 

Keunggulan lain yang tak kalah penting adalah kapasitas adsorben yang maksimal sehingga mampu bekerja secara konsisten. Dalam proses unggun tetap, bioadsorben bekerja layaknya lapisan-lapisan yang memungkinkan kontak optimal dengan minyak yang diolah, sehingga senyawa berbahaya dapat diserap secara efisien.

Lebih jauh, Endy menuturkan bahwa pengurangan kadar 3-MCPD ester dapat dilakukan dengan dua pendekatan. 

Pertama, dengan mencegah terbentuknya prekursor utama berupa gliserol dan ion klorida yang selama ini menjadi cikal bakal terbentuknya 3-MCPD. 

Kedua, dengan menghilangkan senyawa yang sudah terlanjur terbentuk melalui pendekatan fisik, kimia, atau bahkan mikrobiologis. 

Melalui kombinasi metode tersebut, penelitian yang dilakukan Undip berhasil menemukan formulasi efektif untuk menghasilkan minyak sawit yang lebih bersih dan aman dikonsumsi.

Temuan ini diyakini akan menjadi lompatan besar bagi industri minyak sawit nasional. Dengan kemampuan memurnikan minyak dari senyawa karsinogenik, produk sawit Indonesia berpeluang besar menembus pasar global dengan lebih percaya diri. 

Bukan hanya mampu menjawab isu kesehatan yang sering dijadikan alasan kampanye hitam, teknologi ini juga akan meningkatkan nilai tambah dan memperkuat citra sawit Indonesia sebagai komoditas yang sehat, aman, dan berstandar tinggi.

“Penelitian ini bukan hanya sekadar solusi terhadap isu senyawa berbahaya dalam minyak sawit, tetapi juga akan memberi dampak signifikan pada pertumbuhan industri minyak sawit Indonesia,” tegas Endy.

Jika teknologi ini berhasil diadopsi secara luas oleh industri, maka minyak sawit Indonesia bukan hanya sekadar bahan minyak goreng biasa. 

Ia akan menjelma menjadi produk pangan sehat yang siap bersaing di pasar global, membawa harapan baru bagi jutaan petani sawit sekaligus memperkokoh posisi Indonesia sebagai raksasa sawit dunia.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :