Berita / Internasional /
Pendapatan Sektor Perkebunan Sawit Malaysia-Indonesia Diperkirakan Anjlok Gara-gara Ini
Ilustrasi/Dok.elaeis
Jakarta, elaeis.co - RHB Investment Bank Bhd (RHB Research) memperkirakan pendapatan sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia akan turun pada kuartal keempat tahun 2023.
Turunnya pendapatan diperkirakan karena produksi anjlok, ditambah harga minyak sawit mentah (CPO) mulai turun.
"Mestinya, hal itu sudah tercermin bagi perusahaan. Kami memperkirakan, perusahaan akan menahan penjualan dalam kuartal ini melihat produksi TBS juga mulai menurun," catat RHB Research dikutip elaeis.co dari The Straits Times, Rabu (7/2).
Perusahaan yang mempertahankan hal itu yakni; Ta Ann Holdings Bhd, Sarawak Oil Palms Bhd, Bumitama Agri, Golden Agri dan PP London Sumatra Indonesia.
RHB Research mencatat, produksi TBS sawit akan lebih rendah setelah musim puncak, sementara harga CPO juga akan sedikit mengalami kontraksi di Malaysia dan Indonesia.
Di Malaysia, produksi TBS perusahaan diperkirakan akan turun rata-rata 0,6 persen, sementara harga CPO akan mengalami kontraksi sebesar 2,6 persen.
Sedangkan di Indonesia, produksi TBS pada kuartal keempat 2023 diperkirakan akan mengalami penurunan lebih besar hingga 11,9 persen. Sementara harga CPO setelah dikurangi pajak, kemungkinan turun 2,2 persen.
“Kami menilai, penurunan di Indonesia disebabkan karena kemarau panjang yang terjadi di Kalimantan dan Pulau Sumatera pada kuartal ketiga. Sementara penyebab penurunan di Malaysia mungkin perusahaan-perusahaan melihat margin karena berkurangnya persaingan dari Indonesia," catat RHB Research.







Komentar Via Facebook :