Berita / Sumatera /
Pemprov Bengkulu Minta Bantuan Perusahaan Kelapa Sawit untuk Sertifikasi ISPO
Petani memetik TBS kelapa sawit matang di Bengkulu. Foto: Doc Elaeis
Bengkulu, Elaeis.co - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah mengeluarkan permintaan kepada perusahaan kelapa sawit di wilayah Bengkulu untuk memberikan bantuan kepada petani sawit dalam mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Permintaan ini muncul karena sejumlah kendala yang menyulitkan petani sawit untuk mengikuti proses sertifikasi ISPO. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah masalah pembiayaan yang menghambat partisipasi petani sawit dalam sertifikasi tersebut.
Menanggapi masalah ini, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy menekankan, pentingnya peran serta perusahaan kelapa sawit besar dalam membantu petani mengikuti proses sertifikasi ISPO.
"Kami membutuhkan dukungan aktif dari perusahaan kelapa sawit untuk memastikan bahwa petani sawit kami dapat memenuhi persyaratan ISPO. Tanpa bantuan mereka, proses sertifikasi akan sulit dilakukan bagi para petani," kata Bickman, Minggu 12 Mei 2024.
Baca Juga: Biaya Pemupukan Tanaman Sawit Tembus Rp 5 Juta Per Hektar
Selain pembiayaan, ada beberapa kendala lain yang dihadapi oleh petani sawit dalam mengikuti sertifikasi ISPO. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya sertifikasi ini dan manfaatnya bagi lingkungan dan pasar.
"Banyak petani belum sepenuhnya menyadari dampak positif yang bisa mereka dapatkan dengan memiliki sertifikasi ISPO, seperti akses lebih mudah ke pasar global yang semakin mengutamakan produk yang berkelanjutan," tutur Bickman.
Dalam upaya untuk mengatasi kendala ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengadakan berbagai pelatihan dan sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi ISPO bagi petani sawit. Namun demikian, upaya ini masih belum cukup untuk mengubah sikap beberapa petani yang tetap enggan mengikuti proses sertifikasi.
"Kami akan terus melakukan pelatihan dan sosialisasi untuk mengubah sikap beberapa petani yang tetap enggan mengikuti proses sertifikasi ISPO," tuturnya.
Baca Juga: Petani Sawit Bengkulu Diminta Waspada Terhadap Penjualan NPK Tiruan
Mengingat pentingnya industri kelapa sawit bagi perekonomian Bengkulu, langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi petani dalam proses sertifikasi ISPO menjadi sangat krusial. Tanpa sertifikasi ini, produk kelapa sawit dari Bengkulu mungkin akan dihadapkan pada hambatan akses pasar dan keberlanjutan jangka panjang.
Sementara itu, beberapa perusahaan kelapa sawit besar di wilayah Bengkulu telah menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung petani sawit dalam proses sertifikasi ISPO. Mereka telah memberikan bantuan berupa pelatihan, pembiayaan, dan pengawasan teknis untuk memastikan bahwa petani dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh ISPO.
Salah satu petani sawit, Ahmad, menyambut baik upaya pemerintah dan perusahaan dalam membantu petani mengikuti proses sertifikasi ISPO.
"Dengan bantuan ini, kami sebagai petani merasa lebih yakin dan termotivasi untuk memenuhi persyaratan ISPO. Kami percaya bahwa dengan memiliki sertifikasi ini, kami dapat meningkatkan kualitas produk kami dan membuka peluang pasar yang lebih luas," pungkasnya.
Melalui kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan petani sawit, diharapkan bahwa proses sertifikasi ISPO di Provinsi Bengkulu dapat berjalan lebih lancar dan berhasil. Ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi petani dan industri kelapa sawit secara keseluruhan, tetapi juga akan mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.







Komentar Via Facebook :