Berita / Serba-Serbi /
Pemkot Jambi Gandeng PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia, Hadirkan Teknologi Pengolahan Sampah Baru di Jambi
PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia bersama Walikota Jambi dan Wakil Walikota Jambi, Foto:Ados
Jambi,elaeis.co - Dalam rangka memperingati HUT Kota Jambi ke-79 dan Hari Jadi Tanah Pilih Pusako Batuah ke-624, Pemerintah Kota Jambi mengambil langkah besar dalam revolusi pengelolaan sampah dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia.
Penandatanganan ini dilakukan secara resmi dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Jambi yang berlangsung di Ruang Rapat DPRD Provinsi Jambi, Rabu (28/5/2025).
Direktur PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia, Rudi Hamka, menyatakan bahwa kesepakatan ini menandai dimulainya kerja sama strategis dalam pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talang Gulo.
“Hari ini kami telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Wali Kota Jambi terkait pengolahan sampah di TPA Talang Gulo. Ini adalah langkah nyata menuju pengelolaan sampah yang modern dan berkelanjutan,” ungkap Rudi.
Membawa semangat inovasi, PTRegen Bioteknelogi Solusi Indonesia menghadirkan teknologi biodrying dari brand unggulannya, Aufaimer. Teknologi ini menggunakan proses biologis untuk mengeringkan sampah, sehingga mempermudah proses pemilahan dan daur ulang.
Albert, selaku konsultan teknologi PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia, menjelaskan bahwa teknologi biodrying ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.
“Teknologi kami mampu mengeringkan sampah agar proses pemilahan lebih mudah dan efisien. Sampah yang bisa didaur ulang akan diproses menjadi kompos dan plastik, sementara sisanya akan diolah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel),” jelas Albert.
Ia menambahkan, mesin biodrying direncanakan tiba di Jambi dalam waktu 4–5 bulan ke depan. Setelah itu, proses treatment akan segera dilakukan untuk menstabilkan, menghilangkan bau, dan mengeringkan sampah sebelum tahap pengolahan lanjutan.
Sementara itu, Wali Kota Jambi, Dr. H. Maulana, MKM, mengatakan dalam menjadikan TPA Talang Gulo sebagai pusat pengolahan sampah modern dengan target Zero Waste dalam lima tahun mendatang. Melalui pembangunan pabrik RDF, Ia berharap dapat mengolah hingga 1.000 ton sampah per hari, menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomi seperti, RDF Briket (Bahan bakar alternatif ramah lingkungan),Maggot Sampah (Untuk pakan ternak dan budidaya perikanan), Biji Plastik (Bahan baku industri daur ulang).
Maulana menyebutkan bahwa pabrik RDF tidak hanya sebagai solusi lingkungan, tetapi juga sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan potensi hingga Rp14 miliar per tahun.
“Sampah yang dulunya dianggap masalah, kini menjadi potensi emas bagi Jambi. Dengan teknologi ini, kita ubah sampah menjadi aset daerah,” ujar Maulana.
Selain itu, Pemkot Jambi juga akan mereformasi sistem pengangkutan sampah dengan mengganti tempat pembuangan sementara (TPS) menjadi sistem door-to-door menggunakan gerobak motor (Germo). Petugas pengangkut akan digaji oleh pemerintah, memastikan sampah langsung diproses tanpa penumpukan di TPS.
Program ini turut melibatkan masyarakat melalui Program Kampung Bahagia, di mana setiap RT mendapat dana Rp100 juta untuk pengelolaan sampah lingkungan.
“Dengan pendekatan dari hulu ke hilir, kita hadirkan solusi menyeluruh. Tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan,” tambah Maulana.
Dengan kerja sama strategis antara Pemkot Jambi dan PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia, serta dukungan penuh masyarakat, Jambi siap menjadi pelopor pengelolaan sampah modern di Indonesia. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa dengan teknologi dan komitmen, sampah bukan lagi beban tetapi peluang.

Komentar Via Facebook :