https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pemkab Bireuen Diminta Beri Legalitas Kopdes Merah Putih Kelola Lahan Sawit Eks HGU PT Bahrun & Sons

Pemkab Bireuen Diminta Beri Legalitas Kopdes Merah Putih Kelola Lahan Sawit Eks HGU PT Bahrun & Sons

Masyarakat memasang spanduk menolak perpanjangan HGU perusahaan. Foto: ist.


Bireuen, elaeis.co – Lahan sawit eks HGU PT Bahrun & Sons seluas 132 hektar di Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, terlantar selama hampir empat dekade. Koperasi Desa (kopdes) Merah Putih dibentuk untuk memaksimalkan potensi lahan tidur itu demi kebangkitan ekonomi warga setempat.

Kepala Desa Krueng Simpo, Mursal, mengonfirmasi bahwa pembentukan koperasi tersebut telah rampung melalui rapat desa pada 28 Mei 2025. “Seluruh warga sudah sepakat, dan struktur pengurus sudah lengkap,” ujarnya, kemarin.

Kopdes Merah Putih dipimpin oleh Rian Adam sebagai Ketua, dengan dukungan wakil ketua Muhammad A Yani dan Zulfani Sahputra. Posisi sekretaris dijabat Murti Sari Dewi, sedangkan bendahara dipegang oleh Mustafa Ishak. Sementara itu, Dewan Pengawas diketuai langsung oleh Mursal, didampingi oleh Mustafa dan Zubir Abdullah sebagai anggota.

Langkah awal koperasi adalah mengupayakan izin pengelolaan kebun sawit seluas 132 hektare yang dulunya merupakan bagian dari HGU milik PT Bahrun & Sons. Izin HGU tersebut diketahui telah berakhir sejak tahun 1987, dan selama ini tidak lagi dimanfaatkan secara produktif.

“Lahan ini berada di wilayah pemukiman warga kami, dan letaknya strategis di pinggir Jalan Bireuen – Takengon. Sudah sewajarnya dikelola masyarakat,” tegas Mursal.

Kebun tersebut dulunya ditanami karet pada 1968, lalu beralih ke sawit, namun tak kunjung berizin resmi hingga saat ini. Bahkan diketahui, pemilik awalnya, Yusra, kini menetap di Australia, sementara Joefly Bahruni, adiknya, disebut masih menjadi pengelola tidak aktif.

Mursal menegaskan, masyarakat telah mengajukan permohonan resmi kepada Pemkab Bireuen agar memberi legalitas pengelolaan lahan kepada koperasi desa. Selain sawit, koperasi juga berencana membuka usaha wisata air dan agrowisata, menjual pupuk, kebutuhan pokok, hingga menjadi agen gas LPG.

Dengan semangat gotong royong dan kejelasan kepemimpinan, Kopdes Merah Putih optimis mampu mengubah lahan mati menjadi sumber ekonomi baru bagi warga. “Kami tak hanya ingin mengelola, tapi juga membuktikan bahwa masyarakat desa bisa mandiri secara ekonomi jika diberi kepercayaan,” pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :