https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Pemerintah Perlu Evaluasi Perizinan Ekspor

Pemerintah Perlu Evaluasi Perizinan Ekspor

Ilustrasi-truk pengangkut TBS sawit di Provinsi Bengkulu. (Dok.elaeis)


Jakarta, elaeis.co - Beragam masalah masih menjadi momok di perkebunan kelapa sawit. Bahkan hingga kini harga TBS yang terus membaik usai pembukaan keran ekspor setelah penutupan ekspor CPO oleh pemerintah beberapa waktu lalu, belum menempatkan posisi kelapa sawit di kondisi yang menguntungkan bagi petani.

Sebetulnya berkaitan dengan tingginya harga TBS adalah kelancaran arus ekspor CPO ke pasar internasional. Sayangnya saat ini para eksportir dinilai masih tertekan dengan beragam regulasi yang ada.

Salah satunya menurut Sekretaris DPW APKASINDO Sumsel, M Yunus adalah regulasi perizinan ekspor (PE). Kebijakan ini menurutnya perlu dievaluasi sebab menekan eksportir untuk lebih leluasa menjajakan CPO di pasar global.

"Untuk melakukan ekspor para eksportir harus mendapatkan PE ini. Sehingga regulasi ini menjadi penyebab beragam hambatan di arus ekspor tadi," kata dia kepada elaeis.co, Kamis (29/9).

Menghambat ekspor CPO kata Yunus sudah pasti. Seharusnya kata dia kembalikan saja ekspor itu pada posisi awal tanpa ada aturan-aturan tertentu.

Sebab jika ekspor CPO terhambat akan menekan harga TBS petani. Jika harga TBS turun penghasilan petani juga merosot. Hal ini membuat petani juga kesulitan untuk melakukan perawatan kebunnya.

Sudah pasti petani akan mencari solusi untuk mengurangi biaya perawatan tadi. Dan yang paling mudah untuk dipilih adalah mengurangi pemupukan,.

Pemilihan sektor pupuk ini juga akibat melambungnya harga pupuk. Artinya jika pemupukan dikurangi maka produksi akan menurun. Jika produksi turun maka produksi CPO juga akan merosot.

"Bisa jadi jika kondisi ini berlangsung terus-terusan, maka dua tahun ke depan produksi CPO menurun," bebernya.

Ia khawatir penurun terjadi signifikan. Misalnya yang biasanya pertahun bisa mencapai 50-60 juta ton turun menjadi 40 juta ton. Tentu ini juga akan berdampak pada ekspor CPO yang turut menurun.

"Jika semua turun maka pendapatan negara juga turun," paparnya 

Menurutnya jika ini berkelanjutan tanpa ada langkah pasti dari pemerintah maka akan mengakibatkan industri hilir kelapa sawit terpuruk. Sebab kekurangan pasokan.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :