Berita / Sumatera /
Pemerintah Diminta Stabilkan Harga Pupuk Non Subsidi
Ilustrasi pupuk (Int.)
Jakarta, Elaeis.co - Di tengah pandemi Covid-19, para petani di Provinsi Bangka Belitung mendapatkan berkah dengan melonjaknya harga komoditi perkebunan kelapa sawit.
Melonjaknya harga kelapa sawit diperkirakan karena Bursa Derivatif Malaysia merilis adanya kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) sebesar 0,67 persen ke posisi MYR 2.119/ton.
Penguatan harga komoditi agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini juga terjadi setelah adanya kabar baik dari New Dehli, India, yang melakukan pemangkasan bea impor minyak sawit mentah.
Bagusnya harga kelapa sawit, juga komoditas lokal lainnya seperti karet dan lada, diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Belitung Timur, Dwi Nanda Putra. Menurutnya, kenaikan harga komoditas itu merupakan bagian dari upaya dan perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
“Melonjaknya harga sawit, sudah mencapai Rp2500-an per kilogram, membuat para petani mendapatkan berkah di tengah pandemi Covid-19. Syukurnya lagi, harga komoditas lain seperti lada dan karet juga ikut naik,” ucapnya, dikutip Bangkapos.com.
“Saya rasa ini jawaban yang diinginkan masyarakat Bangka Belitung khususnya Belitung Timur, jadi kita apresiasilah pihak pemda, pemprov, serta Pak Presiden,” ujarnya lagi.
Politisi Partai Golkar ini lantas menyoroti kenaikan harga pupuk non subsidi yang terjadi berbarengan dengan kenaikan harga kelapa sawit. Fenomena ini tak hanya memberatkan petani sawit, tapi juga petani komoditas pangan dan holtikultura lainnya.
Itu sebabnya dia mendesak pihak eksekutif melakukan terobosan untuk menekan harga pupuk.
“Kita dapat laporan dari masyarakat, saat naiknya harga jual komoditas, harga pupuk malah ikut naik. Jadi kita dorong pemda untuk menekan harga jual pupuk non subsidi ini untuk para petani. Dan khusus untuk pupuk subsidi, kita ingin diberikan kepada orang yang tepat sasaran dan stoknya juga terpenuhi agar para petani kita sejahtera,” tukasnya.
Dwi Nanda menegaskan, pihak legislatif khususnya Komisi II DPRD Kabupaten Belitung Timur terus mendukung program pemda dan pemerintah pusat tentang ketahanan pangan dalam menyejahterakan para petani di daerah.
“Kami akan mendukung penuh program pemda dan pemerintah pusat, program ketahanan pangan sangat positif dampaknya di desa-desa. Semoga disertai dengan Penyuluh Pertanian Lapangan yang profesional dan kompeten,” tutupnya.







Komentar Via Facebook :