Berita / Nusantara /
Pemerintah Diminta Maksimalkan Ekspor CPO untuk Dongkrak Harga TBS
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Darjana (kanan). foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Darjana, mengingatkan bahwa stok minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sangat mempengaruhi harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Karena itu pemerintah pusat diminta memastikan kelancaran dan maksimalnya ekspor CPO. "Itu akan membuat harga TBS di daerah menjadi lebih bergairah dan lebih menguntungkan petani sawit," katanya, kemarin.
Darjana menjelaskan bahwa Bengkulu merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa sawit di Indonesia. Sawit berkontribusi besar bagi perekonomian di Bengkulu. Namun harga TBS di daerah ini cenderung rendah sehingga pendapatan petani sawit tidak optimal.
"Petani sawit di daerah termasuk Bengkulu membutuhkan dukungan pemerintah pusat, salah satunya dengan meningkatkan kegiatan ekspor CPO," kata Darjana, Rabu (31/5).
Ia menjelaskan, jika ekspor CPO meningkat, permintaan dalam negeri akan meningkat sehingga harga TBS akan mengalami kenaikan.
"Kita minta ekspor CPO dimaksimalkan. Karena ketika itu bisa maksimal, maka dampaknya akan berpengaruh langsung ke harga TBS kelapa sawit di Bengkulu. Dan kenaikan harga TBS akan berdampak positif bagi kesejahteraan petani sawit," ujarnya.
Untuk mendukung kelancaran dan mempercepat kegiatan ekspor, Darjana juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur agar proses pengiriman CPO dari pabrik ke pelabuhan lebih efisien. "Kendala distribusi CPO juga harus jadi perhatian, infrastruktur adalah salah satu kunci kelancaran distribusi," tukasnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah pusat berkomitmen mendukung ekspor CPO dan meningkatkan harga TBS di daerah termasuk di Bengkulu.
"Dalam rangka meningkatkan harga TBS di Bengkulu, pemerintah juga berencana menggencarkan promosi CPO. Langkah ini diharapkan dapat menarik dan meningkatkan minat pembeli internasional," tukasnya.
Dia menekankan perlunya kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan para pelaku industri kelapa sawit untuk memaksimalkan ekspor CPO.
"Kita berharap komitmen bersama memberikan dampak positif bagi harga TBS dan kesejahteraan petani sawit serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," tutupnya.







Komentar Via Facebook :