https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Pembebasan Pungutan Ekspor Justru 'Petaka' Bagi Petani Sawit

Pembebasan Pungutan Ekspor Justru

Tungkot Sipayung.


Jakarta, elaeis.co - Pemerintah secara resmi mengumumkan bahwa pembebasan Pungutan Ekspor (PE) untuk minyak sawit diperpanjang hingga akhir tahun 2022.  

Namun, meskipun pembebasan pungutan ekspor sudah  diperpanjang, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang diharapkan bisa membaik justru terus bergerak turun. 

Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Dr Tungkot Sipayung mengatakan, perpanjangan pembebasan pungutan ekspor itu justru yang membuat harga TBS makin tertekan. 

"(Harga TBS turun) itu karena PE-nya dicabut. Jadi kita ekspor semuanya ke internasional dalam bentuk gelondongan, yaitu CPO. Jadi tren internasional turun, terus kita buang semua ke pasar internasional, ya makin turun lah dia (harga TBS)," kata Tungkot kepada elaeis.co, Kamis (6/10). 

"Jadi selama ini kita atur ekspor dengan menggunakan tarif. Setelah dikurangi, diturunkan, ya akhirnya CPO kita ke pasar dunia semua. Itu yang membuat harga CPO makin lama makin turun, dan dampaknya tentu harga TBS juga turun," tambahnya. 

Dia juga mengakui, pembebasan pungutan ekspor sebelumnya sempat membuat harga TBS melambung karena ekspor minyak sawit meningkat tajam. Namun, hal itu tidak bertahan lama karena pasokan minyak sawit makin melimpah dan melemahkan harga.

"Jadi kalau mau harga CPO naik dan harga TBS juga naik, kurangi ekspor langsung. Kuncinya, percepat hilirisasi di dalam negeri, bikin B35, sehingga yang keluar ke pasar dunia makin lama makin sedikit. Itu nanti akan mendongkrak harga. Jadi menurut saya keliru kalau pembebasan PE dibikin terlalu lama," saran Tungkot.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :