Berita / Nasional /
Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Diharapkan Berdampak Begini
Minyak makan merah. Foto: Kemenkop dan UKM
Jakarta, elaeis.co - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) memastikan bahwa minyak makan merah hanya boleh diproduksi oleh koperasi petani sawit. Pembangunan pabrik minyak makan merah diharapkan memberikan tiga dampak sekaligus.
"Yakni memberikan kesejahteraan kepada petani sawit, lalu memenuhi kebutuhan minyak makan bagi masyarakat, dan menyediakan bahan pangan yang lebih sehat," jelas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resmi Humas KemenKop UKM.
Dia menjelaskan, minyak makan merah dibuat dari minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Produk ini dikembangkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan sudah disertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Badan Sertifikasi Nasional (BSN).
Saat ini pembangunan pabrik minyak makan merah sedang berlangsung di tiga titik di Provinsi Sumatera Utara. Di Kabupaten Asahan dikelola oleh Koperasi Puja Sera, di Kabupaten Langkat dikelola Koperasi Unggul Sejahtera, dan di Kabupaten Deli Serdang oleh Koperasi Produsen Petani Indonesia.
"Diharapkan pabrik yang bakal mengolah CPO
menjadi minyak makan merah bisa segera produksi dan dipasarkan mulai Januari tahun depan," sebutnya.
Menurutnya, petani sawit yang tergabung ke dalam koperasi akan mendapatkan nilai tambah jika bisa memproduksi minyak makan merah.
"Jika selama ini petani hanya menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke industri besar, nantinya mereka bisa menjual minyak makan dan didistribusikan ke dua kecamatan di sekitar pabrik," tukasnya.
“Struktur produksi sawit akan berubah, petani terlibat sampai pembuatan produk hilir. Ini tentu akan mempengaruhi kesejahteraan petani sawit," jelasnya lagi.
Produksi minyak makan merah juga akan menyediakan bahan pangan bergizi dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya, minyak makan meran memiliki kandungan pro vitamin A dan vitamin E yang tinggi.
"Minyak goreng berwarna bening yang digunakan saat ini tidak ada pro vitamin A dan E karena nutrisi tersebut dibuang melalui proses bleaching. Padahal, kandungan vitamin A dan E berfungsi antara lain untuk mengatasi stunting," ungkapnya.
"Saat ini pemerintah Indonesia mengimpor vitamin A dan E yang dipakai antara lain untuk menyelesaikan persoalan stunting. Kalau sudah ada minyak makan merah, kita tak perlu lagi mencari atau mengimpor. Harganya lebih murah, " tambahnya.







Komentar Via Facebook :