Berita / Sumatera /
Pembangunan Pabrik CPO Pakai Dana Desa Rp 19,6 Miliar Dimulai
Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin melakukan peletakan batu pertama pembangunan PKS milik Bumdesma. foto: MC Aceh Jaya
Calang, elaeis.co - Setelah persiapan selama beberapa bulan, pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, dimulai Senin (26/6).
Peletakan batu pertama pembangunan PKS di Gampong Patek, Kecamatan Darul Hikmah, dilakukan Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin. Dia menyampaikan bahwa pembangunan PKS merupakan langkah pertama dari beberapa bisnis yang akan dijalankan oleh Bumdesma.
"Selain PKS, usaha lain yang sedang dipersiapkan adalah produksi air minum dalam kemasan, pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah, pengiriman biomassa, kerja sama SPBU, dan pembangunan toko modern," paparnya lewat keterangan resmi Diskominfo Aceh Jaya.
Ia berharap usaha Bumdesma akan menjadi lokomotif ekonomi bagi Aceh Jaya. Bumdesma didirikan oleh 172 gampong (desa) di Aceh Jaya dan modalnya diambil dari dana desa dengan setiap gampong menanam saham sebesar Rp 25 juta tahun lalu. Tahun ini, kontribusi tersebut meningkat menjadi 100 juta.
"Kami akan meminta dukungan dari perbankan untuk menambah kekurangan modal agar Bumdesma dapat menjadi holding perusahaan untuk perekonomian Aceh Jaya," tukasnya.
PKS yang menelan biaya pembangunan mencapai Rp 19,6 miliar ini ditargetkan akan memproduksi Crude Palm Oil (CPO) dalam waktu 14 bulan ke depan sesuai kontrak kerja. Jika kondisi cuaca mendukung, bisa dipercepat sebelum masa kontrak kerja berakhir. Kapasitas awalnya sekitar 15 ton dan akan di-upgrade menjadi 30 ton setelah beroperasi.
"Dampak yang jelas dari hadirnya PKS ini adalah terciptanya lapangan kerja baik secara langsung di PKS maupun di sektor-sektor terkait, seperti timbangan dan pembelian sawit. Selain itu, harga sawit juga diharapkan akan lebih terjamin karena perusahaan akan membeli produk sawit adalah perusahaan sendiri," sebutnya.
"Dalam waktu dekat akan ada pembangunan pabrik minyak goreng melalui kerja sama dengan Perusahaan Penanaman Modal Aceh. Semoga ini memperkuat perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," imbuhnya.
Direktur Bumdesam, Linda Winarmi menyebutkan, PKS ini berdiri di atas lahan seluas 5 hektar, 4 hektar diantaranya telah melalui tahap cut and fill
Dia meminta masyarakat ikut menjaga karena PKS ini adalah milik bersama. "Kami akan menawarkan harga beli TBS sawit yang melebihi perusahaan lainnya. Ini karena PKS ini adalah milik masyarakat, masyarakat harus bisa menikmati nilai lebih dari PKS ini," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :