Berita / Sumatera /
Pembangunan di Mukomuko Ikut Tergerus Akibat Anjloknya Harga Sawit
 
                Ilustrasi/Elaeis
Bengkulu, elaeis.co - Rendahnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, tidak hanya berdampak bagi perekonomian.
Namun anjloknya harga sawit dinilai menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan pembangunan di daerah tersebut.
"Pada saat harga sawit mahal, banyak sekali masyarakat yang membangun rumah, usaha walet, ruko dan lainnya di sini. Namun, rumah dan tempat usaha belum selesai dibangun, harga sawit anjlok," kata Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Mukomuko, Sirat Purnama kepada elaeis.co, Selasa (12/7).
Hal senada juga disampaikan Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Mukomuko, Yuli Yarman yang berharap agar pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada di Mukomuko bisa membeli TBS petani dengan harga yang lebih tinggi.
Walaupun saat ini PKS mengklaim tengah kesulitan menjual minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Belum lagi alasan tanki CPO di setiap PKS juga nyaris penuh.
"Terlepas dari semua itu, kita hanya berharap agar PKS bisa membeli TBS petani dengan harga yang lebih baik. Mengingat, komoditi sawit merupakan sumber ekonomi utama masyarakat disini, bukan sebagai penghasilan tambahan," kata dia.
"Jika harga sawit begini terus, perekonomian masyarakat akan sangat berpengaruh. Sebab sawit menjadi penopang utama ekonomi masyarakat di sini," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :