https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pelindo Regional 2 Palembang Siap Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Sawit 

Pelindo Regional 2 Palembang Siap Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Sawit 

Terminal peti kemas di Pelabuhan Boombaru. foto: Pelindo


Palembang, elaeis.co - PT Pelindo Regional 2 Palembang, Sumatera Selatan, melakukan ekspansi bisnis dengan menggarap sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

Direktur Komersial PT Pelindo Regional 2 Palembang, Darmawi mengungkapkan, pihaknya telah menandatangani kontrak kerja sama dengan Indonesia Power terkait bisnis baru itu. Pabrik yang dikerjasamakan ini rencananya akan didirikan di kawasan Sungai Lais.

Menurutnya, PT Pelindo memiliki dua area operasi di Palembang. Pertama di Pelabuhan Boombaru di mana PT Pelindo memiliki 24 hektar lahan. "Namun hanya 18 hektar yang dijadikan area operasi karena di tempat ini juga ada 18 kelembagaan lainnya yang berkantor di sini,” ungkap Darmawi dalam keterangan pers, kemarin.

Selain itu, PT Pelindo Regional 2 Palembang juga memiliki area kerja seluas 200 hektar yang berada di Sungai Lais. Di antaranya digunakan sebagai dermaga angkutan minyak sawit atau CPO. "Kontrak dengan PT Indonesia Power adalah untuk membangun pabrik pengolahan limbah sawit menjadi briket," terangnya.

Dikatakannya, produk briket dari limbah sawit itu nantinya dapat menjadi alternatif bahan bakar pembangkit listrik selain batu bara. Pembangunan pabrik ini rencananya dimulai pada tahun 2025 mendatang.

“Kami tidak bisa lagi mengembangkan Pelabuhan Boombaru. Kami punya lahan 200 hektar di Sungai Lais dan sudah ada beberapa tenant yang melakukan operasional di sana khususnya curah cair CPO. Ke depan kita sudah kerja sama dengan Indonesia Power membuat pabrik EBT dari limbah sawit menjadi briket untuk pembangkit listrik,” paparnya.

Disampaikan pula, khusus angkutan peti kemas milik PT Pelindo Regional 2 Palembang, saat ini lebih terfokus dengan bongkar muat getah karet. Dari keseluruhan aktivitas bongkar muat peti kemas, 80 persennya mengangkut getah karet.

“Kami sebelumnya sudah melakukan komunikasi dengan asosiasi pengusaha karet di Sumsel. Sebetulnya ada penurunan produksi karena banyak perkebunan karet yang beralih ke kebun sawit karena mungkin mempertimbangkan harganya. Tapi alhamdulillah ekspor karet dari Sumsel ini ada tambahan dari perbatasan Jambi, dan apabila tol Jambi itu tembus, maka komoditi dari Jambi dapat transit di sini,” tutupnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :