https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Pelatihan SDMPKS 2025 Sumbar, BPDP Disambut Antusias Oleh Pekebun Sawit Pasaman Barat dan Dharmasraya

Pelatihan SDMPKS 2025 Sumbar, BPDP Disambut Antusias Oleh Pekebun Sawit Pasaman Barat dan Dharmasraya

BPI Kembali Gelar Pelatihan peningkatan sumberdaya manusia perkebunan kelapa sawit (SDMPKS).(Ist)


Padang, elaeis.co - Best Planter Indonesia (BPI) kembali menyelenggarakan pelatihan pekebun sawit di Hotel Axana, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Pelatihan ini merupakan program peningkatan sumberdaya manusia perkebunan kelapa sawit (SDMPKS) yang didanai oleh BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) dan dukungan teknis dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun). 

Kegiatan yang berlangsung pada 9-13 September tersebut di merupakan kegiatan perdana BPI di provinsi berjuluk Ranah Minang tersebut. "Bersyukur kegiatan ini berjalan lancar tanpa kendala apapun. Peserta juga antusias mengikuti pelatihan ini," ujar Direktur Operasional BPI, Friyandito, Kamis (18/9).

Cerita Friyandito, total kegiatan yang dilaksakan pada tahun 2025 ini sebanyak 7 kelas pelatihan. Ini terbagi atas 5 kelas pelatihan teknis budidaya kelapa sawit serta 2 kelas pelatihan panen dan pasca panen.

"Kali ini peserta kita berasal dari Pasaman Barat mengikuti 3 kelas budidaya dan 2 kelas panen. Sedangkan peserta dari Dharmasraya mengikuti 2 kelas budidaya," rincinya.

Lanjutnya, peserta pelatihan sebagian besar adalah transmigran yang ikut program PIR (Perkebunan Inti Rakyat). 

Salah satu peserta pelatihan, M. Anggono mengaku sangat membutuhkan update informasi dan teknologi dalam mengelola kebun kelapa sawitnya. Ia juga sangat bersyukur lantaran selain mendapat pelatihan, peserta diajak langsung mengunjungi PT Mutiara Agam.

"Ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menimba ilmu demi keberlanjutan kelapa sawit petani," ungkapnya.

Cara pengelolaan kebun PIR tentunya sudah berbeda dengan pengelolaan kebun saat ini. Dimana saat ini telah menggunakan teknologi canggih. Bibit yang sekarang jauh lebih baik dan produksinya lebih tinggi. 

Hal ini dibenarkan oleh General Manager PT Mutiara Agam, Rokiban. Dijabarkannya bahwa produksi TBS di perusahaan ada yang mencapai 40 ton/ha/tahun. "Bibit unggul tentu sangat penting dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit. Hal ini akan berpengaruh pada produksi kebun itu sendiri. Jika produksi bagus maka perekonomian petani juga otomatis terjamin," tuturnya.

Sedangkan Kepala Bidang Perkebunan, Tanaman Tahunan dan Penyegar Disbun Sumbar Vera Yusria mengungkapkan harga kelapa sawit Sumbar saat ini tengah merajai harga sawit secara nasional. Dimana harga plasma ditetapkan Rp 3.707/kg.

"Jika harga TBS yang bagus ini diiringi dengan kenaikan produksi dari pekebun sawit di Sumatera Barat, tentunya tercipta percepatan kesejahteraan dari pekebun sawit," tandasnya.

Momen pelatihan yang telah diikuti selama 5 hari ini menjadi modal berharga bagi peserta dalam mengelola kebunnya. Banyak ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang dapat diimplementasikan sebaik-baiknya. Bahkan juga ditularkan ke pekebun lain di daerahnya yang belum berkesempatan ikut pelatihan serupa.

Ditahun 2025 ini baru 2 kabupaten yaitu Pasaman Barat dan Dharmasraya yang terlibat dalam pelatihan SDMPKS untuk provinsi Sumbar. Rencananya BPI akan kebut pelatihan di Kabupaten Agam yang ikut serta dalam pelatihan SDMPKS tahun depan. Targetnya makin banyak pekebun yang ikut serta, makin cepat peningkatan produksi kebun sawitnya, dan makin cepat juga pekebun menjadi sejahtera. 



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :