https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pelaku Usaha Perkebunan Sawit di Labura Didorong Ikut Sertifikasi ISPO

Pelaku Usaha Perkebunan Sawit di Labura Didorong Ikut Sertifikasi ISPO

Sosialisasi ISPO bagi pelaku usaha sawit di Labura. foto: Distan Labura


Aek Kanopan, elaeis.co - Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara (labura), Sumatera Utara, mengadakan audiensi dan sosialisasi program percepatan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi pelaku usaha perkebunan.

Sosialisasi ini diselenggarakan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi ISPO PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pelaku usaha perkebunan.

Acara sosialisasi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Labura, Dr Muhammad Suib. Dalam sambutannya, Suib menekankan pentingnya bagi pelaku usaha perkebunan untuk segera memperoleh sertifikasi ISPO.

"Sertifikasi ISPO adalah kewajiban bagi seluruh pelaku usaha perkebunan, baik perseorangan maupun perusahaan. Selain memastikan praktik pertanian berkelanjutan, sertifikasi ini juga penting untuk meningkatkan daya saing hasil perkebunan di pasar nasional dan internasional," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip elaeis.co Ahad (2/2).

Kepala Dinas Pertanian Labura, Sudarija MM, juga menggarisbawahi pentingnya sertifikasi ISPO bagi pelaku usaha perkebunan. "Pertemuan ini menjadi peluang bagi pelaku usaha perkebunan yang belum memiliki sertifikasi ISPO untuk mendapatkan bimbingan langsung dari lembaga sertifikasi ISPO PT RPN," sebutnya.

Selain itu, sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman tentang prinsip dan kriteria ISPO serta pentingnya pengelolaan kebun sawit secara berkelanjutan. "Kami berharap peserta dapat memanfaatkan informasi yang diberikan untuk mempersiapkan diri dalam rangka sertifikasi ISPO, sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perkebunan Nomor: 286.KB.410/E/03/2024 mengenai kewajiban sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan ISPO bagi perusahaan perkebunan sawit.

“Sertifikasi ISPO berlaku bagi pelaku usaha budidaya tanaman kelapa sawit, usaha pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit, serta integrasi usaha budidaya dan pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit," paparnya.

Perusahaan perkebunan memiliki peran penting dalam mendampingi kelembagaan pekebun untuk mendapatkan sertifikasi ISPO. Ini merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi, termasuk menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan antara pelaku usaha perkebunan dan pekebun masyarakat sekitar. “Dengan pendampingan, kelembagaan pekebun diharapkan dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan mengelola kebun sawit mereka secara berkelanjutan,” terangnya.

Kepala Lembaga Sertifikasi ISPO PT RPN, Dr Adi Cifriadi, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung dan mendampingi pelaku usaha perkebunan serta kelembagaan pekebun yang menjadi mitra dalam proses menuju sertifikasi ISPO. “Kolaborasi antara lembaga sertifikasi, pemerintah, dan pelaku usaha sangat penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan," terangnya.

Dia juga menekankan bahwa pelaku usaha perkebunan yang telah memiliki sertifikasi ISPO harus mempertahankan dan melaksanakan standar yang diharapkan dari sertifikasi tersebut, bukan sekadar untuk memenuhi persyaratan. “Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan pelaku usaha perkebunan di Kabupaten Labura dapat lebih siap dan memahami proses sertifikasi ISPO, sehingga tercapai standar nasional dan internasional dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit,” tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :