https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

PE Digratiskan, Petani Bertanya-tanya Siapa yang Diuntungkan

PE Digratiskan, Petani Bertanya-tanya Siapa yang Diuntungkan

Sekertaris Jenderal DPP Apkasindo Perjuangan, Sulaiman H Andi Loeloe. Foto: Ist.


Jakarta, elaeis.co - Keputusan pemerintah menghapus pungutan ekspor (PE) minyak sawit mentah (CPO) hingga akhir Agustus disambut hangat petani. Berkurangnya pungutan terhadap CPO diharapkan akan mengangkat harga tandan buah segar (TBS) sawit.

"Ini kebijakan bagus. Kita berharap aktivitas ekspor CPO dapat berjalan sehingga serapan TBS petani semakin besar. Tentu dampak harga akan lebih baik," kata Sekertaris Jenderal DPP Apkasindo Perjuangan, Sulaiman H Andi Loeloe, kepada elaeis.co, Minggu (17/7).

Kendati demikian, Sulaiman masih meraba-raba siapa sebenarnya yang paling diuntungkan dengan dihilangkannya PE tersebut. Apakah ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani atau justru memberikan keuntungan bagi para pengusaha.

"Sebab, selama ini dari pungutan yang dikumpulkan BPDPKS, alokasi untuk perkebunan kelapa sawit seperti sarpras hanya sekitar 6% dari total anggaran. Sedangkan untuk biodiesel yang notabenenya adalah perusahaan malah kebahagian 79%," paparnya.

Menurutnya, jika ingin memberikan kemudahan bagi petani, seharusnya pemerintah menghilangkan domestic market obligation (DMO) dan domestic prize obligation (DPO).

"Tidak ada gunanya juga. Toh adanya kebijakan itu tetap membuat harga minyak goreng masih tinggi. Bahkan tidak ada kepastian kapan akan terjadi penurunan," bebernya.

Diinformasikan Sulaiman, saat ini tidak sedikit petani yang menebang pohon kelapa sawitnya lantaran pabrik kelapa sawit (PKS) tidak membeli TBS.

"Alasannya tangki PKS penuh karena ekspor CPO berjalan lamban. Itu sebabnya kita berharap adanya kebijakan baru PE membuat serapan TBS petani semakin bagus," tandasnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :