Berita / Kalimantan /
Pastikan Kualitas Benih Padi Gogo dan Sawit, Kementan Cek Fasilitas Pembibitan di Kalbar
Pengecekan kesiapan benih kelapa sawit di penangkar benih kelapa sawit di Kalbar. foto: Ditjenbun
Pontianak, elaeis.co – Kementerian Pertanian (kementan) terus mendorong pemenuhan kebutuhan benih unggul guna mendukung peningkatan produksi pangan sekaligus memperkuat keberlanjutan perkebunan di daerah.
Hal ini disampaikan saat kunjungan ke Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kalimantan Barat (kalbar), dengan fokus pada penyediaan benih padi gogo yang cocok ditanam di lahan perkebunan, seperti kelapa sawit, kelapa, dan komoditas perkebunan lainnya.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat menegaskan bahwa kebutuhan benih padi gogo di Indonesia, termasuk di Kalbar, sangat besar. Untuk itu, BRMP Kalbar diharapkan mampu membantu penyediaan benih padi gogo yang akan ditanam secara tumpang sisip atau tumpang sari di lahan perkebunan, dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku.
“Selain benih padi gogo, BRMP Kalbar juga diharapkan berkontribusi terhadap penyediaan benih tanaman perkebunan lainnya, seperti kelapa sawit dan kelapa yang menjadi komoditas utama di Kalimantan Barat,” ungkap Roni dalam keterangannya, dikutip Senin (25/8).
Kepala BRMP Kalbar, Anjar Suprapto menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung program penanaman padi gogo di lahan perkebunan. “BRMP Kalbar siap mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya menyukseskan program Pemerintah mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.
Selain meninjau BRMP, kunjungan juga dilakukan ke salah satu penangkar benih kelapa sawit, CV. Tunas Indo Perkasa, untuk mengecek kesiapan benih kelapa sawit yang akan didistribusikan kepada pekebun sawit peserta program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Lebih lanjut Roni menekankan pentingnya pengawasan mutu benih sawit yang akan disalurkan kepada petani.
“Benih kelapa sawit yang akan disalurkan harus benar-benar dipastikan asal-usul dan kualitasnya sebagai benih unggul. Jangan sampai petani menerima benih yang jelek atau bukan benih unggul, karena hal itu dapat merugikan petani di masa depan. Keberhasilan tanaman perkebunan, termasuk kelapa sawit, berawal dari benih unggul yang berkualitas,” tegasnya.







Komentar Via Facebook :