Berita / Sumatera /
Panen Raya Jagung Tahap I Dilaksanakan di Air Satan, Hasilnya Memuaskan
Panen raya jagung serentak tahap I di Desa Air Satan. Foto: Hms Res Mura
Musi Rawas, elaeis.co - Dalam rangka menyukseskan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) khususnya swasembada pangan, Polres Musi Rawas (Mura) bersama Pemda Mura, Kejaksaan Negeri Mura, dan Kodim 0406 Lubuklinggau, melakukan Panen Raya Jagung Serentak Tahap I di Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Giat panen tersebut dipimpin langsung Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi MH didampingi Wakapolres Kompol Hendri SH, Kabag SDM Kompol Eddy Putra Jaya, Kabag Log Kompol Forliamzons, Kabag Ren AKP Aprinaldi, Kasat Intelkam AKP Rudi Hartono, Kasat Lantas AKP Muriyanto, Kasat Binmas AKP Fahrizal, Kapolsek Muara Beliti AKP Subardi, Kasi Humas Ipda Aji Lamsari, beserta personel Polres Mura.
Turut mendampingi Plt Kajari Mura Abu Nawas, Pabung 0406 Lubuklinggau Kapten Czi Epi Sugiharto, Asisten II Setda Mura Oktaviano, Kepala Disbun Kgs Effendi Fery, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Dr M Ir Hayatun Nofrida, Camat Muara Beliti Supriadi, Kades Air Satan Muhammad Nasir, dan pemilik lahan Sutrisno.
AKBP Andi mengatakan, pihaknya bersama stakeholders terkait melakukan Panen Raya Serentak Tahap I untuk mendukung Program Swasembada Pangan Tahun 2025. “Panen berupa jagung jenis pakan ditanam di lahan seluas 1,2 hektare milik Bapak Sutrisno dan melibatkan kelompok Tani Maju Karya yang diketuai Pak Suyono,” jelasnya dalam rilis Humas Polres Mura dikutip Selasa (13/5).
Kapolres menjelaskan, lahan seluas 1,2 hektare itu menghasilkan jagung seberat lebih kurang 7 ton. “Hasil panen ini dijual dengan harga Rp 5.500/kg seperti yang ditetapkan Bulog,” sebutnya.
Diketahui bahwa Polres Musi Rawas menargetkan melakukan penanaman jagung pola tumpang sari di lahan sawit seluas 73,6 hektare dan yang sudah tertanam sejauh ini mencapai 38 hektare. “Kami dibantu oleh rekan dari perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Mura,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk lahan monokultur, sudah ada lahan seluas 17,3 hektare dan yang sudah tertanam mencapai 17,2 hektare,” tambahnya.
Dia berharap dengan dilaksanakan Panen Raya Jagung Serentak Tahap I ini bisa mendukung swasembada pangan serta mendapatkan dampak signifikan terhadap masyarakat Kabupaten Mura.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Maju Karya, Suyono mengatakan bahwa lahan yang ditanam lebih kurang 1 hektare biasanya akan menghasilkan 7 ton jagung basah atau 6 ton jagung kering. Proses penanaman sendiri berlangsung lebih kurang 110 hari hingga masa panen.
“Kami sangat terbantu dengan adanya dukungan, pendampingan, edukasi, beserta penyedian bibit unggul hingga perawatan dari pihak Polri dan TNI, khususnya Polres Musi Rawas. Terbukti hasil panen bisa mencapai 7 ton, padahal awalnya lahan yang sama hanya menghasilkan sekitar 5 ton,” ungkapnya.







Komentar Via Facebook :