https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Pandemi, Kalangan Milenial Makin Minati Saham

Pandemi, Kalangan Milenial Makin Minati Saham

Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Pintor Nasution (tangkapan layar)


Medan, Elaeis.co - Main saham ternyata lagi booming di kalangan milenial di Provinsi Sumatera Utara (sumut). Di masa pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, investor dari kalangan pelajar dan mahasiswa terus bertambah.

"Sudah 21 persen dari jumlah investor di Sumut. Kategori terbesar kedua setelah kalangan pegawai swasta yang jumlahnya 39 persen,” kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Pintor Nasution, dalam webinar di Medan, Kamis (23/9/2021) sore. 

Data terbaru menunjukkan, jumlah investor milenial, terutama yang berusia antara 18-25 tahun, sampai bulan Agustus 2021 di Sumut mencapai 52.580 investor. 

Karena itu tidak heran kalau BEI Sumut terus berupaya menjaring kalangan milenial untuk menjadi investor di pasar modal. Menurut dia, terus naiknya jumlah investor pasar modal di Sumut di tengah pandemi COVID-19 adalah kabar menggembirakan.

"Peningkatan jumlah investor mengindikasikan makin dikenal dan dipercayainya pasar modal sebagai salah satu tempat investasi dan sumber pembiayaan," tukasnya.
 
Jumlah investor dari generasi milenial itu menjadi salah satu yang terbesar dari seluruh investor asal Sumut untuk semua kategori yang mencapai 138.455 investor hingga Agustus 2021. 

"Jumlah investor secara keseluruhan juga naik signifikan. Dari 97.635 pemegang SID (Single Investor identification) investor pasar modal pada Januari, sudah menjadi 138.455 pada Agustus,” ungkapnya. 

“Yang lebih menggembirakan BEI adalah mulai naiknya transaksi di pasar modal setelah sempat turun akibat dampak pandemi COVID-19,” tambahnya.

Dia memaparkan, pada Januari 2021 nilai transaksi sudah mencapai Rp40,909 triliun, namun terjadi penurunan sehingga di Februari hanya tercatat transaksi Rp24,949 triliun. Nilai transaksi makin tergerus menjadi Rp9,408 triliun pada Mei. Tanda-tanda kenaikan baru mulai terlihat pada Juni.

"Setelah turun atau terkoreksi, transaksi di pasar modal mulai naik lagi. Pada Juni sudah mencapai Rp14,987 triliun, Juli Rp15,051 triliun, sementara pada Agustus Rp17, 482 triliun," paparnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :