Berita / Nusantara /
Pandeglang Dorong Produksi Padi Gogo dengan Optimalisasi Lahan Sawit
 
                Sekretaris Ditjenbun, Heru Tri Widarto (kiri), menyerahkan bantuan benih padi gogo dan herbisida kepada Poktan Suka Tani. Foto: ist.
Pandeglang, elaeis.co – Tingkatkan produksi pangan nasional, pemerintah terus mendorong berbagai inovasi pemanfaatan lahan. Salah satunya dengan penanaman padi gogo secara tumpang sisip atau tumpang sari pada lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Di Desa Panacaran, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, penanaman perdana padi gogo pola tumpang sari digelar di lahan milik Kelompok Tani Suka Tani. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Kementerian Pertanian untuk mengoptimalkan lahan perkebunan agar dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung program swasembada pangan.
Di Kecamatan Munjul sendiri sudah ditetapkan Calon Petani Calon Lahan (CPCL) seluas 850 hektare. Penanaman ini sebagai simbolis penanaman pada September hingga Oktober sambil menunggu musim penghujan mulai tinggi di Banten.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa integrasi antara tanaman pangan dan perkebunan merupakan terobosan penting untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.
“Lahan PSR jangan sampai dibiarkan kosong. Dengan tumpang sisip padi gogo, kita dapat menambah produksi beras sekaligus memberikan nilai ekonomi tambah bagi petani,” tegasnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (28/8).
Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menambahkan bahwa PSR tidak hanya berdampak pada keberlanjutan perkebunan, tetapi juga mendukung produksi pangan nasional. “Integrasi ini membuka peluang besar bagi petani untuk memperoleh pendapatan tambahan sambil menunggu tanaman sawit menghasilkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sumarna, Ketua Kelompok Tani Suka Tani I Desa Panacaran, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Pandeglang memiliki potensi lahan kering yang luas. Kehadiran program padi gogo tumpang sisip ini akan memberikan dampak nyata dalam meningkatkan produksi padi di daerah sekaligus mendukung target swasembada pangan nasional,” katanya.
Dalam mendukung program ini, Kementerian Pertanian telah menyalurkan bantuan sarana produksi dan distribusi benih untuk periode tanam bulan September – Oktober. Distribusi benih varietas Inpago 13 Fortiz di Kabupaten Pandeglang telah rampung pada Juli 2024 dengan jumlah 217.840 kilogram untuk lahan seluas 10.829 hektare.
Selanjutnya, pada Agustus 2025, distribusi herbisida sebanyak 21.784 liter juga telah selesai, sementara pestisida akan disalurkan setelah proses tanam berjalan optimal. Secara keseluruhan, alokasi CPCL padi gogo di Provinsi Banten tahun anggaran 2025 mencapai 15.354 hektare, dengan rincian 10.829 hektare di Kabupaten Pandeglang, 4.389 hektare di Kabupaten Lebak, dan 136 hektare di Kabupaten Serang.
Dengan sinergi lintas subsektor ini, pemerintah optimistis program integrasi padi gogo pada lahan PSR akan menjadi percontohan nasional.
“Langkah strategis seperti ini menjadi kunci memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus menjaga keberlanjutan perkebunan kita,” jelas Heru.







Komentar Via Facebook :