Berita / Sulawesi /
Pabrik Sawit Terintegrasi dengan Nilai Investasi USD 80 Juta akan Berdiri di Wajo
Penandatangan MoU PT SCI bersama stakeholder terkait pembangunan pabrik sawit di Wajo. foto: ist.
Makassar, elaeis.co - Pengusaha asal Malaysia, Dato' Mohd Emir Mavani Abdullah akan berinvestasi membangun pabrik kelapa sawit (PKS) di Sulawesi Selatan (Sulsel). Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai USD 80 juta atau setara Rp 1 triliun.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) Sulsel bersama Dato' Emir Mavani dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jumat (26/4) dan disaksikan Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Perseroda Sulsel juga melakukan penandatanganan MoU dengan sejumlah perusahaan yang akan terlibat dalam pembangunan PKS di Kabupaten Wajo itu. Diantaranya, Integrated ZWD Solutions SDN BHD, Kawan Engineering SDN BHD, PTPN I Regional VIII, PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Shinwaya Putra Karuna, dan PT Asuransi Takaful Umum.
Adapun kerjasama Perseroda Sulsel dengan Integrated ZWD Solutions SDN BHD dalam hal pengolahan biomassa (Penerapan Transisi Sirkular Ekonomi Perkebunan Regenerative Net-Zero (CEZRA).
MoU dengan perusahaan Kawan Engineering SDN BHD di sektor Integrated Palm Oil Complex. Kerja sama dengan PTPN I Regional VIII di sektor pengembangan kelapa sawit dan pengolahan biomassa.
Sedangkan dengan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) kerjasama pembangunan pabrik kelapa sawit serta pemanfaatan pengelolaan aset dan potensi sumber daya. Dan dengan PT Asuransi Takaful Umum terkait asuransi pabrik.
Plt Dirut PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), Machmud Achmad, mengatakan, bulan Mei nanti pihaknya akan langsung memulai membangun dan mengelola pabrik minyak goreng dan pabrik lainnya. Menurutnya, pembangunan PKS itu hanya tinggal menunggu izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dari pemerintah.
PKS yang akan dibangun memiliki kapasitas 45 ton TBS per jam dan produk akhirnya berupa minyak goreng sebanyak 30 juta liter per tahun. "Nilai investasinya mulai tanam, bangun PKS, produksi CPO, sampai bangun pabrik refinery untuk menghasilkan minyak goreng dalam satu kawasan mencapai USD 80 juta," ungkapnya dalam rilis Pemprov Sulsel.
"Nanti para investor akan mengambil bagian masing-masing dalam kerjasama ini. Ada yang melakukan produksi minyak goreng, ada yang mengolah limbah kelapa sawit menjadi pupuk, ada yang menyediakan bahan baku untuk pembangunan pabrik dan kebutuhan di perkebunan kelapa sawit," tambahnya.
Dato' Emir Mavani mengaku sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Sulsel. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Perseroda Sulsel dan Pemprov Sulsel sudah mempercayai dirinya untuk berinvestasi di Sulsel.
"Yang kita mau bagaimana meningkatkan ekonomi, bukan hanya di Malaysia tapi juga seluruh dunia. Apalagi disini ada sawit, ada gas dan berbagai potensi lainnya," katanya.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, Perseroda Sulsel sudah mencetak sejarah dengan melakukan penandatanganan MoU dengan investor Malaysia dan sejumlah perusahaan serta BUMN.
"Hari ini adalah hal yang paling penting sekali karena ini adalah sejarah. Apa yang kita bikin hari ini merupakan pembicaraan ekonomi biru dan akan menjadi salah satu wadah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru," katanya.
Dia berpesan agar PT SCI terus berperan aktif menjadi mitra pemda membangun Sulsel pada sektor perekonomian. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perseroda dituntut untuk mampu mengelola potensi ekonomi Sulsel.
"Tapi SCI tidak boleh bersaing dengan masyarakat dalam menggarap usaha, Carilah pengelolaan ekonomi yang tidak dilakukan oleh masyarakat," sebutnya.







Komentar Via Facebook :