https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Pabrik Sawit Berkapasitas 30 Ton/Jam Beroperasi di Labusel

Pabrik Sawit Berkapasitas 30 Ton/Jam Beroperasi di Labusel

Peresmian PKS milik PT MSP oleh Bupati Labusel dan jajaran Forkopimda. Foto: ist.


Rantauprapat, elaeis.co - Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, H Edimin, meresmikan beroperasinya pabrik kelapa sawit (PKS) PT Mitra Sawit Perkasa (MSP) di Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba. PKS yang memiliki kapasitas pengelolahan 30 ton/jam ini berlokasi persis di dekat Jalan Lintas Sumatera Kotapinang-Pekanbaru.

Hadir dalam peresmian itu Ketua DPRD Labuhanbatu Selatan Ari Winata, Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu Selatan AKP Iwan Mashuri, Plt. Sekda Kabupaten Labuhanbatu Selatan Fuadi, Kapolsek Torgamba AKP Syamsul Adhar, para Pj Kepala Desa, dan tamu undangan lainnya.

Edimin mengaku bangga atas beroperasinya PKS ini dan diharapkan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian lokal dan pengembangan infrastruktur umum di Labusel. “Pembukaan pabrik ini membawa angin segar dan memberikan manfaat besar bagi para petani kelapa sawit di Labusel,” katanya dalam keterangan resmi dikutip elaeis.co Kamis (27/2).

Dia berpesan agar perusahaan mematuhi semua regulasi yang berlaku dan menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi keluarga kurang mampu dan yatim piatu. “Kami juga berharap dengan beroperasinya pabrik ini akan semakin banyak peluang kerja yang tercipta bagi masyarakat setempat,” ujarnya.

Selama menjabat, ia mengaku telah meresmikan sebanyak 5 PKS di Labusel. Saat ini di Labusel beroperasi sebanyak 28 PKS dan menempatkan daerah ini sebagai kabupaten dengan PKS terbanyak nomor 2 se-Indonesia. Posisi pertama diduduki Kabupaten Rokan Hilir, Riau, yang menurut laporan memiliki 33 PKS.

“Saya kenal dekat dengan pemilik pabrik ini, cita-citanya bagus untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di Labusel. Selamat atas berdirinya pabrik ini,” ucapnya.

Pemilik PKS PT MSP, Arwi Winata, mengatakan bahwa berdirinya pabrik tersebut mewujudkan salah satu program kerja saat mendukung dan mengusung Edimin maju sebagai calon bupati tahun 2020 silam. “Semoga dengan adanya pabrik, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, dan para petani sawit dapat lebih mudah menjual hasil panennya dengan harga yang lebih kompetitif,” kata mantan anggota DPRD Labusel itu.

“Kami juga siap mendukung program Presiden Prabowo Subianto untuk membangun industri sawit dari hulu ke hilir,” tambahnya.

Dia melanjutkan, meskipun Dana Bagi Hasil (DBH) sawit yang berasal dari ekspor Crude Palm Oil (CPO) sudah ditiadakan, tapi perusahaan selalu siap menyambut baik kebijakan apapun yang akan diambil oleh Pemkab Labusel untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Jika ada kewajiban retribusi, kami siap. Tentunya sesuai dengan kemampuan perusahaan. Jadi, berdirinya pabrik ini, kami bukan hanya mau untung untuk diri sendiri, tapi bagaimana ini bisa menguntungkan juga untuk rakyat Labusel,” tuturnya.

Ke depannya, ia berharap kepada dinas terkait dan DPRD Labusel agar mendukung keberadaan perusahaan ini. “Kalau nantinya ada dari perusahaan ini yang salah, berikan masukan kepada kami, bimbing kami,” ujarnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :